Pemkot Dorong Pemanfaatan Limbah Ternak untuk Pupuk

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan mendorong para peternak untuk dapat memanfaatkan limbah ternaknya untuk pupuk. Pemkot juga meminta Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk memaksimalkan ketahanan pangan.

Untuk itu, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, menggelar pelatihan pemanfaatan limbah ternak untuk pupuk bokashi di kantor dinperpa setempat, Kamis 16 Juli 2020, kemarin.

“Pelatihan berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sebanyak 35 orang yang terdiri dari peternak, KWT, dan KRPL di Kota Pekalongan antusias, mendengarkan materi pemanfaatan limbah ternak dan secara mempraktikkan pembuatan pupuk bokashi,” kata Sekretaris Dinperpa Kota Pekalongan, Puji Winarti, Jumat 17 Juli 2020.

Disampaikan Puji, dalam sehari limbah ternak yang ada di Kota Pekalongan mencapai 33 ton. Sehingga dengan kolaborasi antara para peternak dan KWT serta KRPL yang diundang ini, harapannya tidak hanya dapat meningkatkan produksi ternak bagi para peternak yakni susu dan daging.

“Pada pelatihan ini para peternak diajarkan cara memafaatkan limbah ternaknya untuk dijadikan pupuk organik. Hasilnya nanti diharapkan dapat dijual kembali atau dimanfaatkan oleh KWT, KRPL, dan masyarakat luas,” terang Puji.

Menurut Puji, para KWT dan KRPL dapat menghemat pengeluaran untuk membeli pupuk kimia. Bahkan untuk jangka panjang pupuk kimia dapat mencemari lingkungan.

“Dengan pengolahan pupuk organik tentunya para peternak dapat memperoleh nilai tambah dari penjualan pupuk. Selain itu para KWT dan KRPL dapat maksimal dalam menanam dan memanfaatkan pekarangan karena harga pupuk yang terjangkau,” tandas Puji.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Kabupaten Pekalongan, Ilena Palupi mengungkapkan, populasi ternak di Kota Pekalongan masih terbilang besar.

“Melalui pertemuan ini, kami berikan binaan kepada para peternak untuk dapat membuat dan memanfaatkan limbah ternaknya sehingga dapat bernilai ekonomis,” kata Ilena.

Ilena berharap nantinya para peternak, KWT, dan KRPL dapat saling bersinergi dan menjalin kerjasama untuk memanfaatkan limbah ternak.

“Lahan peternakan di Kota Pekalongan ini terbatas, namun dengan pengelolaan budidaya maupun pengelolaan limbah ternak yang baik, masalah-masalah yang dihadapi para peternak akan dapat diminimalkan,” pungkas Ilena.

Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!