Tragedi Ikan Tongkol Beracun, Bumdesma dan Suplier Kompak Sebut Alergi
- calendar_month Sel, 21 Jul 2020

Ketua Bumdesma Kecamatan Randudongkal Aenurhakim menyatakan puluhan KPM 6 desa di Randudongkal yang dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit bukan karena keracunan ikan tongkol tapi alergi. FOTO/PUSKAPIK/BAKTIAWAN CHANDEKI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ketua Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Kecamatan Randudongkal Aenurhakim membantah puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 6 desa di Randudongkal yang dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit setelah mengonsumsi ikan tongkol dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mengalami keracunan. Menurutnya, puluhan KPM tersebut hanya mengalami alergi terhadap ikan laut.
“Kalau bicara keracunan seharusnya dari 6 desa dengan total KPM 3.000-an, harusnya keracunan semua, faktanya kan tidak sampai ratusan orang, hanya sekitar 50-an orang yang dirawat,” katanya, Selasa, 21 Juli 2020.
Hakim mengaku ikut mendampingi langsung bersama penyedia komoditi saat BPNT didistribusikan ke agen pada Senin, 20 Juli 2020. “Dari keadaan fisik ikan tongkol masih bagus dalam bentuk frozen saat itu, tidak ada keanehan dari bentuk maupun bau,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa ikan tongkol sebagai salah satu komoditi BPNT adalah permintaan dari KPM kepada agen. Kemudian permintaan itu disampaikan agen kepada Bumdesma, lalu Bumdesma memesan kepada pihak suplier.
Baca juga: Puluhan Warga Kalitorong Pemalang Keracunan Massal Setelah Konsumsi Ikan Tongkol
Senada dengan Hakim, suplier ikan tongkol BPNT, Carban mengataikan, proses pengepakan ikan tongkol pada Senin, 20 Juli 2020 sudah sesuai standar dan dipastikan kondisi ikan yang dikirim dalam keadaan bagus. “Barang datang kemudian langsung saya proses, kasih fiber, kasih es. InsyaAllah barangnya masih bagus, kita kirim langsung ke agen dan begitu datang langsung dibagikan,” tuturnya.
- Penulis: puskapik




























