Tragedi Ikan Tongkol Beracun, Bumdesma dan Suplier Kompak Sebut Alergi
- calendar_month Sel, 21 Jul 2020

Ketua Bumdesma Kecamatan Randudongkal Aenurhakim menyatakan puluhan KPM 6 desa di Randudongkal yang dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit bukan karena keracunan ikan tongkol tapi alergi. FOTO/PUSKAPIK/BAKTIAWAN CHANDEKI

Pedagang ikan asal Ulujami ini juga mengatakan secara keseluruhan pesanan Bumdesma untuk ikan tongkol sebanyak 9.195 pcs dibagi selama 4 hari.
Carban juga membantah puluhan warga yang dirawat setelah mengonsumsi ikan tongkol sebagai keracunan makanan melainan alergi. “Kita ibaratkan seandainya satu desa dikasih makan udang semua misalnya, maka satu, dua, tiga orang pasti mengalami alergi. Dan ikan tongkol adalah salah satu jenis ikan laut yang berpotensi tinggi menimbulkan alergi,” katanya kepada Puskapik.com.
Puskapik mencoba mengkonfirmasi pihak Puskesmas Randudongkal yang menerima beberapa pasien akibat konsumsi ikan tongkol BPNT. Petugas survilance, Zainal Arifin mengatakan, meskipun diagnosa penyebab puluhan orang dirawat tersebut harus menunggu uji laboratorium sampel ikan tongkol, tapi berdasarkan gejala dan indikator awal adalah keracunan.
“Indikatornya yakni para pasien mempunyai gejala yang sama, antara lain mual, muntah, diare, dan gatal-gatal. Kemudian mengkonsumsi makanan yang sama. Rentang waktu yang hampir bersamaan yakni sekitar 2 jam setelah mengkonsumsi ikan tongkol tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Ratusan Warga Randudongkal Diduga Keracunan Tongkol
Berdasarkan data, sampai saat ini Puskesmas Randudongkal telah merawat 21 pasien dari keluruhan terdiri dari 11 orang rawat jalan dan 10 orang rawat inap. Pihak Puskesmas juga mengaku di malam peristiwa itu berbagai institusi dari Kapolsek, Kecamatan, Kadus, Danramil, dan Kapolsek ikut monitoring pasien yang mendapat perawatan di tempatnya.
- Penulis: puskapik




























