Seorang Pekerja Tewas Tertimpa Bangunan Klinik di Gumayun Tegal

Tim SAR Gabungan sedang mengevakuasai seorang pekerja yang tertimpa reruntuhan banguan Klinik di Desa Gumayun, Dukuhwauru, Kabupaten Tegal, Minggu, 2 Agustus 2020. FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Tegal – Eko Purwanto (32), warga Dukuhlo, Kecamatan Lebaksiu tewas tertimpa bangunan ruangan sebuah Klinik yang sedang dikerjakannya di Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Minggu siang, 2 Agustus 2020.

Informasi yang dihimpun Puskapik.com, menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul pukul 09.30 WIB. Saat itu korban dan sejumlah pekerja lainnya tengah melakukan pekerjaan finishing di bagian belakang bangunan klinik. Namun tiba-tiba bangunan tersebut roboh dan menimpa korban. Reruntuhan bangunan tersebut menimpa korban pada bagian punggung hingga bagian bawah.

Proses evakuasi korban sendiri melibatkan sejumlah relawan dari Gallawi Rescue, PMI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selain itu, proses evakuasi juga membutuhkan waktu yang cukup lama karena korban terjepit reruntuhan bangunan dan harus dilakukan evakuasi.

Baca Juga

Loading RSS Feed

“Saat prosse evakuasi korban masih hidup. Namun proses evakuasi cukup sulit karena lokasi yang sempit serta tubuh korban tertimpa beton cukup besar. Korban kemudian berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 11.00 WIB,” kata salah seorang relawan PMI Kabupaten Tegal, Ramedon.

Setelah berhasil dievakuasi, lanjut Ramedon, korban langsung dibawa ke RSUD dr Soesilo, Slawi. Namun setelah beberapa saat mendapatkan penanganan medis, korban akhirnya meninggal karena mengalami luka cukup parah pada dada dan pinggang.

“Waktu saya kasih minum dan mengajak berkomunikasi korban masih merespons. Begitu juga saat pemasangan oksigen hingga ke rumah sakit korban masih sadar. Namun setelah penanganan medis, ternyata korban meninggal,” katanya.

Bangunan yang roboh merupakan bangunan baru dan masih dalam proses pembangunan. Saat evakuasi, petugas sempat mengalami kendala karena lokasi sempit dan minimnya alat pelindung diri (APD). Kasus tersebut telah dalam penyelidikan kepolisian. Kapolsek Dukuhwaru, Iptu Suratman, saat dikonfirmasi belum bersedia memberikan keterangan lengkap.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!