Wisata Malam Hutan Surajaya, Pemalang, Mistis, Indah dan Seru

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Berwisata tidak hanya siang hari, bahkan ketika tengah malam juga ada keindahan serta keseruan tersendiri yang bisa dinikmati. Salah satunya adalah menyusur hutan jati saat malam hari, ditemani penerangan obor, di Dukuh Kemamang, Desa Surajaya, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.

Di lokasi wisata tengah hutan , warga atau wisatawan bisa menikmati aneka pertunjukan kebudayaan khas kampung ini. Mereka juga bisa menikmati jajanan tradisional seperti singkong bakar, kacang rebus, kelapa muda, nasi urap, megono dan makanan kampung yang enak dan nikmat.

“Senang, seru tapi juga serem sekaligus penuh misteri berwisata di tempat ini. Kami sangat menikmati perjalanan ke lokasi melintas hutan jati selanjutnya menikmati makanan tradisional yang enak dan jarang ditemui. Kita juga disuguhi pertunjukan kebudayaan , seperti sintren, dan pengampilan air di mata air malam hari, “ kata Hartati, warga Pemalang, Senin 3 Agustus 2020.

Memasuki lokasi “Wisata Alam Reksawana Bumi Gadog Indah’ ini harus menggunakan protokol kesehatan. Pengunjung dicek thermogun, menggunakan masker, cuci tangan dan menerapkan social distancing atau menjaga jarak antar wisatawan.

“Agar bisa merasakan sensasi malam hari dan lebih seru, warga dan wisatawan diajak mengikuti ritual pengambilan air dari tujuh sumur ditengah hutan ini. Kita menyusur tengah hutan dengan penerangan obor menuju sumber mata air di bawah pohon kesambi ,” jelas Suroso ketua pengelola wisata Gadog.

Warga bisa mengambil air dengan menimba sedalam sekitar 10 meter, lalu bisa untuk cuci muka .Bahkan bisa juga diminum atau dibawa pulang, karen air sangat jernis dan bersih dari mata air alami.

Pengunjung juga disuguhi pertunjukan tradisional seperti sintren, brendung, musik bambu dan lainnya. Seni Sintren dari Kampung Kamamang Desa Surajaya dipentaskan ditegah hutan jati ini.

Dua orang penari sintren secara mistis bisa berdandan dalam sangkar keluar sudah cantik. Mereka bisa menari dengan gemulai berjam- jam menari tanpa lelah. Namun kadang- kadang jatuh sendiri, laludiberi mantra agar bisa kembali menari . Penari harus selalu dijaga oleh sang pawang sintren agar bisa dikendalikan dan segera ditolong jika jatuh .

Kesenian ini diringi musik tradisional gamelan lengkap, dengan pengiring sinden satu orang yang bisa membuat penari sintren. Warga menikmati suguhan budaya asli pesisir ini dengan senang dan semangat bahkan hingga tengah malam hari.

“Lokasi ini memang masih alami dan warga juga wiastawan bisa menikmati keindahan hutan jati juga keindahan anke kebudayaan serra kuliner khas kampung ini,” ujar Eman Prasetyo dari Badan Promosi Pariwisata Pemalang.

Para wisawatan juga diajak mencari jangkrik genggong yang banyak tengah di hutan ini. Jangkrik lalu ditempatkan di bumbung dan bisa dibawa pulang sebagai sovenir khas wisata alam reksa wana bumi Gadog indah.

“Kami sangat berharap agar lokasi wiasata ini semakin melengkapi tempat wisata yang sudah ada di desa ini seperti Wisata Pangeran Purbaya atau WIPPAS , dan keberadaan Wisata Alam Reksawana Bumi Gadog Indah bisa semakin maju serta menjadikan warga sekitar maskin sejahtera,” jelas Wasno Kepala Desa Surajaya.

Lokasi wisata ini dikelola oleh warga setempat dan dibuka untuk umum. Untuk menuju lokasi, wisatawan cukup mudah dari kota pemalang ke tempat ini menempuh jarak sekitar 15 km atau sekutar 30 menit.

Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!