PUSKAPIK.COM, Brebes – SMP Negeri 1 Brebebes akhirnya membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Selasa 11 Agustus 2020. Ini karena permintaan dari wali murid. Kegiatannya pun dilakukan secara terang terangan.
Kepala SMP Negeri 1 Brebes, Dharma Suhaeri menuturkan, selain alasan Brebes sudah masuk zona kuning, juga atas permintaan dari orang tua murid. Dikatakan, meski SMP ini sudah memiliki sarana dan prasarana lengkap, namun banyak siswa yang mengalami kendala saat belajar secara daring.
“Dari laporan Gugus Tugas COVID-19, Brebes ini sudah masuk zona kuning. Kemudian edaran dari Kementerian pendidikan juga menyebutkan, Brebes masuk salah satu daerah yang diperbolehkan menggelar sekolah tatap muka. Selain itu, ternyata banyak wali murid yang melaporkan anaknya mengalami kesulitan bila belajar jarak jauh,” ungkap Dharma Suhaeri kepada wartawan.
Baca Juga
Karena faktor itulah, mulai Selasa ini, SMP Negeri 1 Brebes mulai membuka kelas dan menggelar tatap muka. Kepala sekolah menandaskan, selama PTM berlangsung dilakukan pengawasan secara ketat. Semua murid dan guru harus menerapkan protokol kesehatan.
“Sekolah juga sudah siapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan. Tiap kelas disediakan tempat cuci tangan dan penyemprotan desinfektan secara rutin. Terus saat murid masuk diperiksa suhu tubuh dan wajib bermasker. Tenaga pengajar juga sama, semua harus sesuai protokol kesehatan,” sambungnya.
Kegiatan PTM ini hanya berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 7.45 sampai 10.45. Tiap siswa mendapat jatah masuk dua kali dalam seminggu secara bergiliran.
“Hari ini kelas 9 masuk, besok kelas 8 dan besok lagi kelas 7. Sehingga tiap siswa mendapat jatah masuk kelas dua kali seminggu,” jelas Kasek.
Terkait kendala pembelajaran secara daring, sejumlah siswa SMP Negeri 1 mengemukakan, banyak materi yang sulit dipahami saat pelajaran jarak jauh.
Najwa, murid kelas 9 mengaku sering kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. Untuk itu, dia merasa senang bisa kembali masuk kelas untuk tatap muka.
“Banyak materi pelajaran yang kurang dipahami saat daring. Berbeda dengan tatap muka bisa mudah memahami pelajaran,” tutur Najwa.
Menanggapi PTM yang dilakukan oleh SMP Negeri 1 Brebes, Rojat, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes menyatakan, alasan utama yang disampaikan oleh sekolah adalah permintaan orang tua. Namun demikian, harus dilakukan secara hati hati dan memenuhi standar protokol kesehatan.
“Sebenarnya kami masih melakukan pembelajaran jarak jauh. Tapi pada kenyataanya ada yang sudah melalukan tatap muka. Kami sudah menelisik, ternyata ini atas permintaan orang tua,” kata Rojat di kantornya.
Rojat membeberkan, dari beberapa sekolah yang sudah melakukan tatap muka, semuanya sudah memenuhi syarat syarat protokol kesehatan. Bahkan, sambung dia, semua sekolah di Kabupaten Brebes juga sudah siap sarana dan prasarananya.
Kontributor : Fahri Latief
Editor : Amin Nurrokhman
Baca Juga