Semula Tak Ada Sama Sekali, Kini Kabupaten Pekalongan Miliki 8 Perguruan Tinggi

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi bersama jajaran Forkominda menghadiri acara ground breaking pembangunan Masjid IAIN Pekalongan, Kamis, 13 Agustus 2020. FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – IAIN Pekalongan membangun masjid untuk melengkapi sarana penunjang peribadatan dan tempat kajian keislaman di kampus sekaligus menjadi tempat interaksi sosial kemasyarakatan. Ground breaking pembangunan masjid dilakukan, Kamis pagi, 13 Agustus 2020 di Kampus 2 IAIN Pekalongan di Rowolaku, Kecamatan Kajen.

Acara ini dihadiri Bupati Pekalongan Asip Kholbihi beserta Asisten I serta Kepala Dinas DPU Taru Kabupaten Pekalongan. Hadir pula mantan Bupati Pekalongan Siti Qomariyah, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Pekalongan Muhammadun Raden Jundi, Ketua MUI Pekalongan KH Muslich dan KH Rozikun Daman, Kepala Kemenag Pekalongan KH Saeful Bahri, Forkopimda, serta Ikatan keluarga alumni dan paguyuban orang tua mahasiswa.

Dalam sambutannya bupati mengatakan, pihaknya sangat serius membangun perguruan tinggi di Pekalongan. “Karena fungsi pemerintah hanya 2, melakukan fasilitasi dan regulasi,” katanya.

Diterangkan bupati, dari hal yang telah difasilitasi dan regulasi lahirlah Institut Teknologi Sains NU (ITSNU), kemudian Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP). “Kami juga menginisiasi berdirinya Universitas Islam Diponegoro di Kajen. Program PSDKU sudah berdiri dan sedang dalam pembangunan kampus I. Sementara Kampus II akan didirikan di Kesesi. Spesifikasinya adalah laboratorium pengembangan budidaya ternak domba dan sapi kerja sama triplehelic antara Pemkab, Undip, dan investor,” tuturnya.

Selain itu, Pemkab Pekalongan juga mendirikan Akademi Komunitas Negeri (AKN) Kajen yang sekarang sudah ditrasnformasi menjadi Politeknik Negeri Kajen. “Secara lebih spesifik lagi kami juga menfasilitasi dan regulasi terhadap perpindahan Akademi Analis Kesehatan yang dulu ada di kota,” katanya.

Menurut Asip, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Pemkab Pekalongan selama 4 tahun dengan dukungan para ulama, kiai, juga seluruh masyarakat. Dari semula tidak ada sama sekali sekarang Kabupaten Pekalongan bisa menghadirkan 8 perguruan tinggi dengan aspek fasilitasi dan regulasi yang jelas.

“Karena saya sadar Kabupaten Pekalongan tidak dikenal sebagai kabupaten yang punya perguruan tinggi, pemerintah harus menjadi garda terdepan dan Alhamdulilah ikhtiar ini berhasil,” katanya.

Dikatakan pula, pemerintah akan memberikan bantuan untuk pembangunan masjid IAIN Pekalongan karena membangun sarana ibadah merupakan hal yang sangat vital bagi perguruan tinggi tersebut. “InsyaAllah nanti akan kita anggarkan juga di anggaran berikutnya karena ini bagian penting dari proses fasilitasi dan regulasi pemkab terhadap berdirinya perguruan tinggi di Kabupaten Pekalongan,” katanya.

Lebih lanjut bupati berharap apa yang didirikan dan dikembangkan di Kabupaten Pekalongan semata-mata dipersembahkan untuk memakmurkan masyarakat. “Potret kemakmuran ini semakin bisa kita lihat, terutama dari indikator makro ekonomi. Angka kemiskinan kita dulu adalah 12,98. Sebelum Covid turun menjadi single digit 9,71. Tingkat pertumbuhan ekonomi kita sebelum Covid juga baik, di atas rata-rata nasional dan provinsi. Kita tumbuh mendekati 6, meninggalkan provinsi dan nasional,” katanya.

Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!