PUSKAPIK.COM, Brebes – Dengan pengawasan ketat dari dinas kesehatan, Selasa 18 Agustus 2020 hari ini, Pelajar SMP di Kabupaten Brebes, mulai melaksanakan kegiatan belajar tatap muka.
Sebelumnya diberitakan, SD, SMP, Kejar Paket A, B dan C bisa melaksanakan tatap muka pada Selasa ini. Namun atas berbagai pertimbangan, Pemkab belum membolehkan sekolah dasar menggelar tatap muka.
“Hari ini hanya SMP negeri sudah mulai belajar tatap muka. Untuk SD nanti menyusul,” ujar Bupati Brebes, Idza Priyanti saat meninjau proses belajar tatap muka di SMP Negeri 2 Brebes, Selasa siang.
Bupati menyebut, ada 154 SMP yang sudah menggelar tatap muka pada hari ini, yaitu 77 SMP negeri dan 77 swasta. Seluruh sekolah tersebut, sambung Bupati sudah dinyatakan siap menggelar PTM dengan protokol kesehatan.
“Semua sekolah itu sudah bisa tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan. Dinas Kesehatan sudah memberi rekomendasi, juga Gugus Tugas juga sudah memberi izin,” tandas Bupati.
Lebih lanjut diterangkan, tatap muka ini sebagai tindak lanjut SK bersama empat kementerian. Di mana, dalam SK ini, sekolah yang berada di zona kuning diperbolehkan menggelar tatap muka.
“Apalagi Brebes ini sudah masuk zona hijau, jadi pembelajaran tatap muka sudah bisa digelar di sekolah. Akan tetapi harus sesuai dengan protokol kesehatan. Termasuk pengaturan jam belajar, tempat duduk siswa dan sarana prasarana penunjang yang memadai,” ujar Idza menambahkan.
Selain mendasari SK bersama empat kementerian, sekolah yang melaksanakana tatap muka juga harus mendapat izin dari orang tua murid. Artinya, pihak orang tua menyetujui anaknya mengikuti belajar di dalam kelas.
“Jadi jika ada (orang tua) yang tidak mengizinkan, boleh tetap menggunakan pembelajaran daring, dan sekolah harus mau melayani,” sambung Bupati.
Sementara, sejumlah siswa mengaku senang bisa kembali masuk kelas. Materi pelajaran yang disampaikan secara daring selama belajar di rumah kurang dipahami.
“Empat bulan pembelajaran daring sering menemui banyak kesulitan. Banyak materi pelajaran yang kurang dipahami,” ungkap Mutia, siswa kelas 8 SMP Negeri 2 Brebes.
Kontributor : Fahri Latief
Editor : Amin Nurrokhman