Irigasi Rusak, Ulu-ulu Desak Pemkab Tertibkan Mesin Combain
- calendar_month Sel, 25 Agu 2020

FOTO/PUSKAPIK/DEDI MUHSONI

Dampak kerusakan tersier permanen dan semi permanen akibat dilintasi mesin Combain seringkali terbengkalai tanpa diperbaiki pemilik Combain, kata Andi, alasanya yaitu pemilik Combain hanya menjalankan perintah dari seorang juragan padi, sebaliknya juragan padi berdalih jika itu merupakan tanggungjawab dari pemilik lahan dan pemilik Combain.
“Di lapangan, persoalan kerusakan tersier akibat Combain selama ini tidak ada solusinya dan lempar tanggung jawab. Oleh karena itu berharap ada Perbub yang mengatur sehingga petani tidak selalu dirugikan,” ujar Andi.
Sementara itu, Perwakilan paguyuban pemilik mesin Combain Siswanto yang membawahi eks Karsidenan Pekalongan mengaku akan mengkordinasikan kepada pengusaha mesin combain agar persoalan kerusakan irigasi tidak lagi terjadi dan memperbaiki tersier yang telah rusak.
“Kami segera melakukan komunikasi kepada pengusaha dan operator Combain agar kerusakan irigasi akibat dilintasi Combain segera diperbaiki,” ucapnya.
Saat ini, jumlah petugas Ulu-ulu Vak di Kabupaten Pemalang sekitar 226 orang. Mereka sudah terbagi menurut teritorial lahan masih-masing desa.
Perlu diketahui, keberadaan Combain terlihat saat panen tiba, mesin itu digadang dapat memberikan solusi cepat dengan hemat biaya. Namun keberadaan mesin Combain saat panen padi rupanya banyak didatangkan dari luar kota Pemalang seperti Demak , Kudus dan Semarang.
Penulis : Dedi Muhsoni
Editor : Amin Nurrokhman
- Penulis: puskapik




























