PUSKAPIK.COM, Suradadi – Musim kemarau mulai berdampak pada ketersediaan air bersih di sejumlah desa di Kabupaten Tegal. Sumber air baik dari sumur maupun sungai tak lagi bisa dimanfaatkan karena kondisi airnya keruh. Akibatnya, warga mengalami krisis air baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun pertanian.
Seperti yang dialami warga desa Harjasari dan Jatimulya, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.
Untuk membantu warga, Kodim 0712 Tegal mendistribusikan 10 tangki air bersih ke Desa Harjasari dan Jatimulya, Rabu siang, 2 September 2020. Bantuan air bersih langsung diserbu warga. Warga berebut mengambil air menggunakan ember, jeriken dan wadah air lainnya.
“Hari ini kami berikan bantuan 10 mobil tangki air bersih setelah ada laporan desa ini mulai dilanda krisis air bersih karena dampak kemarau,” kata Dandim 0712 Tegal, Letkol (Inf) Sutan P Siregar di sela-sela pemberian bantuan.
Menurut Sutan, bantuan air yang diberikan ini belum dapat memenuhi kebutuhan semua warga, mengingat banyaknya jumlah kepala keluarga yang terdampak kekeringan. Oleh karena itu, pihaknya berencana kembali mendistribusikan bantuan air bersih.
“Nanti akan ada distribusi air bersih lagi. Karena ini 10 tangki masih kurang untuk mencukupi kebutuhan warga,” ujar Sutan.
Jika tak ada bantuan air, warga mengaku terpaksa membeli air bersih ke penjual air dengan harga Rp3.000/jeriken ukuran 5 liter. Hal ini dirasakan warga sangat berat, karena mereka setiap hari harus mengeluarkan biaya untuk membeli air bersih. Warga berharap bantuan air bersih diberikan rutin minimal satu minggu dua kali.
“Kalau bisa bantuan air seperti ini rutin jangan hanya sekali biar kami tidak berat ongkos untuk membeli air bersih setiap hari,” ujar salah satu warga, Rami (42).
Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M