Ketua DPC PPP Pemalang: Massa SAS Bukan Kader PPP

Ketua DPC PPP Pemalang, Khodori.FOTO/PUSKAPIK/ERIKO GARDA DEMOKRASI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ketua DPC PPP Pemalang, Khodori, buka suara terkait gelaran deklarasi dukungan kader dan simpatisan partai PPP kepada Bapaslon Agus Sukoco dan Eko Priyono, yang dilaksanakan pada Minggu 20 September 2020 kemarin.

Khodori memastikan, peserta deklarasi yang menamakan dirinya Sahabat Agus Sukoco (SAS) bukan kader PPP atau sudah lama tidak memberikan kontribusi kepada partai berlambang Ka’bah.

“Katakanlah memberikan kontribusi yaa memberikan kontribusi kekeruhan di PPP,” jelas Khodori, Senin 21 September 2020.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Lebih lanjut, Khodori menandaskan, perhelatan deklarasi yang digelar di kediaman Muntoha itu, sebenarnya hanya dijadikan panggung eksistensi Muntoha sebagai tim kampanye AS-EP.

“Kenapa? Karena sebenarnya Muntoha tidak memiliki basis massa apapun, sementara posisi di AS-EP itu mungkin posisinya ditempatkan sebagai orang yang memiliki pengaruh” tandas Khodori.

Dikatakan Khodori, seharusnya dalam deklarasi itu Muntoha tak berhak mengaku sebagai kader PPP, karena dia sudah mengundurkan diri sebagai kader sejak 25 Juli 2018.

Terkait keterangan dari ketua SAS, Abdul Haris, yang menyebut ada struktural partai PPP yang bergabung dengan SAS untuk mendukung AS-EP. Jika itu benar adanya, Khodori memastikan selama ini mereka tidak aktif.

“Saya pikir kalau ada temen-temen struktural PPP yang mau kesana, itu mereka dari kelompok hipokrit atau kelompok munafik. Jadi dia tidak mau konsekuen, tidak mau istiqomah mendukung apa yang menjadi kebijakan partai,” ujar Khodori.

Terakhir, Khodori mengatakan jika mereka betul-betul sebagai pengurus partai dan berkiprah di partai, maka tak akan berlaku demikian. Alasannya, Pilkada tahun ini menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi seluruh kader PPP Pemalang dari tingkat DPC sampai ke tingkat ranting. Dimana PPP bisa bisa memunculkan calonnya sendiri, Mukti Agung Wibowo dan Mansur Hidayat, berkoalisi dengan Gerindra.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor : Amin Nurrokhman

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!