PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinsosP2KB) Kota Pekalongan berupaya mengentaskan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi masyarakat. Beberapa caranya dengan meningkatkan jumlah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 1.532 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Selain itu, Pemkot Pekalongan juga memberikan berbagai pelatihan wirausaha bagi KPM melalui kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK). Pelatihan ini diharapkaan dapat meningkatkan perekonomian KPM.
“Rencana di akhir tahun ini ada 100 orang perwakilan dari KPM PKH yang kami coba daftarkan untuk ikut pelatihan di BLK untuk memberikan bekal skill kepada mereka, mendorong mereka untuk bisa lebih mandiri dan sejahtera (graduasi),” kata Plt Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan Budiyanto usai menghadiri kegiatan Sosialisasi Program PKH di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Rabu, 23 September 2020.
Baca Juga
Budiyanto menjelaskan, program PKH dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, dan sebagainya. Kriteria penerima PKH di antaranya komponen kesehatan, meliputi ibu hamil yang akan mendapatkan bantuan sebesar Rp3 juta, anak usia dini Rp3 juta, anak sekolah tingkat SD Rp900.000, tingkat SMP sebesar Rp1,5 juta, tingkat SMA Rp2 juta, disabilitas berat Rp2,4 juta dan lanjut usia sebesar Rp2,4 juta per jiwa.
Di Kota Pekalongan, lanjut Budiyanto, program PKH sudah berjalan sejak 2012, dan tahun ini jumlah KPM Eligible di Kota Pekalongan sebanyak 10.695 KPM yang berada di bawah koordinasi Dinsos-P2KB.
“KPM PKH ini kami beri waktu penerimaan PKH selama 7 tahun. Dengan adanya kerja sama pelatihan skill dengan BLK baik itu kursus menjahit, rias salon, membuat kue dan sebagainya guna memfasilitasi mereka agar nantinya bisa memanfaatkan skill tersebut untuk lebih mandiri, berusaha keras, perekonomiannya semakin meningkat, dari prasejahtera menjadi lebih sejahtera, sehingga bisa digantikan untuk KPM lain yang lebih berhak. Alhamdulillah di periode September 2020 ini sudah ada 373 KPM yang telah graduasi atau menyatakan mundur secara sukarela dari program PKH karena mereka sudah merasa mampu untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya,” katanya.
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz menyampaikan apresiasi kepada para KPM PKH yang secara sukarela sudah mengundurkan diri dari program tersebut untuk bisa dialihkan membantu warga miskin lain yang lebih berhak menerima. Pihaknya juga menyambut baik adanya pelatihan usaha bagi KPM dan terus mengimbau bagi KPM PKH yang telah mandiri dan sudah mengalami peningkatan kesejahteraan diharapkan secara sadar untuk mengundurkan diri dari program PKH tersebut.
“Dengan sosialisasi ini setidaknya mengingatkan KPM PKH juga yang sudah tergolong mandiri atau sudah mampu, sekiranya dengan kesadaran sendiri untuk bisa mengajukan pengunduran diri agar digantikan warga lain yang tidak mampu. Kami beri kesempatan untuk dibantu selama 5 tahun sudah cukup bahkan masih ditambah lagi 2 tahun lagi. Namun, bukan berarti harus 7 tahun targetnya untuk bisa sejahtera. Adanya pelatihan kursus dari BLK ini juga mereka bisa dimanfaatkan dengan baik untuk merintis usaha sehingga ke depan mereka bisa betul-betul sejahtera pada akhirnya dan mandiri artinya tidak perlu dibantu lagi dan bisa digantikan untuk KPM miskin lainnya,” kata Saelany.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M
Baca Juga