Di Brebes, Wanita Tewas di Rumah Kontrakan

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes – Di rumah kontrakan di di Desa Jatisawit, Bumiayu, Brebes, seorang wanita ditemukan tewas bersimbah darah. Tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan, namun dari mulut dan hidung korban mengeluarkan banyak darah.

Wanita berinisial SK (39) ini dilaporkan meninggal oleh SP (36) suaminya. Ditemui di Mapolres Brebes, SP mengatakan dia dan istrinya merupakan pasangan suami istri hasil nikah siri.

“Sejak ditinggal nikah suami, SP saya nikahi secara siri. Kebetulan juga saya lagi proses cerai dengsn istri. Tinggal menunggu putusan pengadilan,” kata SP.

Menurut SP, istrinya menghembuskan nafas terakkhir pada Rabu tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB. SP mengeluarkan banyak darah saat melakukan hubungan badan.

“Memang istri saya selalu begitu. Setiap malam menawari untuk hubungan intim sebelum tidur. Kata istri ini wujud bakti untuk suami,” ucap SP di Mapolres Brebes, Kamis 24 September 2020 sore.

Sebelum melakukan hubungan badan, SK sempat mengeluhkan sakit sesak nafas. Dia kemudian ke dapur untuk minum obat anti asma. Sakit yang diderita SK ini, kata suami, merupakan sakit bawaan sejak lama.

“Beberapa lama setelah minum, kami melakukan hubungan badan. Terus belum selesai hubungan, saya kaget istri nafasnya sesak dan mengeluarkan banyak darah dari mulut dan hidung. Saya keluar minta tolong warga,” ungkap SP.

Belum sempat ditangani, SK menghenbuskan nafas terakhir. Untuk pemeriksaan otopsi, jenazah dibawa ke RSUD Brebes.

Diwawancara terpisah, Kasat Reskrim Polres Brebes, AKP Agus Supriyadi mengatakan, hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda tanda penganiayaan. Pasien mengeluarkan darah akibat pengaruh obat anti asma yang diminumnya.

“Tidak ada tanda tanda bekas luka akibat benda tajam atau tumpul. Diduga akibat obat sehingga dia mengekuarkan banyak darah. Dari keterangan keluarga, memang ada riwayat penyakit asma. Dia juga sering kambuh dan selalu minum obat anti sesak nafas,” tandas Kasat Reskrim.

Kontributor : Fahri Latief
Editor : Amin Nurrokhman

 

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!