PUSKAPIK.COM, Brebes – Karena tidak berizin dan dihadiri seribuan penonton, turnamen bola voli putra di Desa Kretek, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Minggu sore dibubarkan petugas.
Keterangan yang dihimpun puskapik.com, Senin 28 September 2020, menyebut, pertandingan bola voli ini digelar sejak pagi pukul 09.00 WIB. Even ini merupakan even tahunan sekaligus memperingati HUT Portek Rajawali ke 49.
Sekitar seribu lebih penonton memadati arena tersebut. Di dalam arena ini, mereka berkerumun saling bedempeten tanpa jaga jarak dan tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Setiap penonton yang masuk juga dilarang mengambil gambar, termasuk wartawan. Sugihartono, salah seorang reporter TV nasional mengaku dihalangi saat akan mengambil gambar suasana pertandingan tersebut.
“Padalah pakai HP, baru mau klik rec, tahu-tahu tangan saya ditarik panitia. Tidak jelas alasan panitia memberlakukan larangan ini,” tutur Sugihartono.
Selain dilarang, keberadaan awak media juga diawasi terus oleh panitia. Dia mengaku selalu dikuntit di setiap gerak langkahnya.
“Tadi yang pakai kaos panitia selalu mengawasi gerak gerik saya. Ke mana saya jalan pasti diawasi,” ujar dia.
Tidak lama pertandingan berlangsung, even ini dibubarkan aparat keamanan. Puluhan petugas baik TNI maupun Polri masuk dan meminta agar pertandingan ini tidak dilanjutkan.
Kapolsek Paguyangan Iptu Agus Dwi Nugroho menegaskan, acara ini tidak mengantongi izin dari pihak berwenang. Selain menyangkut soal perizinan, pihaknya terpaksa membubarkan acara karena menyalahi protokol kesehatan.
“Dari awal kami sudah minta supaya dibubarkan tapi ternyata masih berlanjut. Kemudian saya dapat laporan, penontonnya sangat banyak dan tidak menjaga jarak, jadi demi keselamatan bersama dari bahaya Covid-19 kami harus membubarkan paksa,” tegas Kapolsek Paguyangan.
Kapolsek menandaskan, dalam even ini pihaknya sama sekali tidak mengeluarkan izin keramaian. Dia beralasan, dalam situasi pandemi ini, semua kegiatan yang berpotensi mengundang banyak kerumunan massa maka tidak diperbolehkan.
“Sesuai maklumat Kapolri, semua bentuk kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian tidak diperbolehkan. Ini masih dalam masa pandemi,” sambung Kapolsek Paguyangan.
Disinggung soal tidak adanya izin dari Kepolisian, Imam, Ketua Panitia Turnamen Voli Putra membenarkan hal tersebut. Menurut dia, selama ini pelaksanaan turmanen tidak ada masalah meski tidak mengantongi izin.
“Memang kami tidak mengantongi izin. Karena setiap tahun ada turnamen tidak ada masalah,” ucap Imam.
Dijelaskan lebih lanjut, turnamen tahun 2020 ini sudah dirancang beberapa bulan lalu. Di mana saat perencanaan, Brebes sudah memasuki era new nornal. Artinya kegiatan keramaian sudah dibolehkan, baik hajatan maupun kegiatan lain, termasuk turnamen olahraga.
“Acara ini sudah rutin, tiap tahun dilakukan. Jadi perencanaan jauh hari sudah dilakukan. Kalau tidak salah Brebes saat itu sudah memasuki masa new normal. Jadi menurut kami aman aman saja,” jelas Imam.
Imam menyampaikan, pembubaran ini membuat para penonton kecewa. Alasan mereka karena sudah membayar tiket masuk Rp 20 ribu per orang. Untuk mengurangi rasa kecewa para penonton, panitia terpaksa mengembalikan uang setengah dari harga tiket.
“Tiket yang terjual sekitar 1200 lembar. Uang tiket kami kembalikan setengahnya,” terangnya.
Sementara, Asif Fauzan, Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Paguyangan mengatakan, semua pihak diharapkan ikut membantu pemerintah dalam menangani penyebaran virus corona. Meski kecamatan Paguyangan masuk zona hijau, namun perlu antisipasi agar tidak terjadi penyebaran yang dibawa orang dari luar daerah.
Kontributor : Fahri Latief
Editor : Amin Nurrokhman