Menko PMK Serahkan Bantuan Alkes dan APD ke RSUD Bendan Kota Pekalongan

Menko PMK Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan alat kesehatan (alkes) berupa ventilator mobile non invasif dan Alat Pelindung Diri (APD) ke RSUD Bendan Kota Pekalongan. FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan alat kesehatan (alkes) berupa ventilator mobile non invasif dan Alat Pelindung Diri (APD) ke RSUD Bendan Kota Pekalongan, yang menjadi rumah sakit lini kedua di Kota Pekalongan.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Muhajir Effendy kepada Direktur RSUD Bendan Junaedi Wibawa yang didampingi Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Lobby RSUD Bendan Kota Pekalongan, Selasa (29/9/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Muhajir mengatakan bahwa penyerahan bantuan ini dalam upaya mendukung penanganan Covid-19 di Kota Pekalongan. Adapun bantuan alat kesehatan yang diserahkan 2 ventilator non invasif dan 3.000 masker serta 500 APD. Menurutnya, pemerintah akan terus berupaya menekan jumlah penambahan kasus positif maupun kematian akibat Covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan dalam percepatan penanganan Covid-19 adalah dengan menambah jumlah sarana prasarana yang memadai mulai dari fasilitas RS rujukan seperti penyediaan alat kesehatan (alkes) dan alat pelindung diri (APD) hingga pengadaan rumah isolasi.

“Jumlah ventilator termasuk bed di ruang isolasi di RSUD Bendan ini masih kurang banyak, hanya tersedia 18 bed, sedangkan yang dirawat ada 22 orang, sehingga harus diupayakan penganggarannya. Ruang tekanan negatif juga masih terbatas, ruang ICU baru ada 2 ruangan yang memang masih sangat dibutuhkan dan jauh dari memadai. Sementara atas inisiasi Pemkot Pekalongan dan koordinasi RSUD Bendan, laboratorium alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sudah tersedia yang ke depan akan disiapkan 2 buah secara otomatis untuk menguji spesimen Covid-19, sehingga tidak harus jauh-jauh dikirim ke Semarang dan menunggu lama hasilnya,” kata Muhajir.

Menko PMK berpesan agar Pemerintah Kota Pekalongan bersama seluruh masyarakat untuk bersama-sama berupaya terus menekan angka kasus pasien positif dan kasus mortalitas (kematian) Covid-19 di Kota Pekalongan, mengingat Kota Pekalongan saat ini statusnya menuju zona merah.

Muhajir menyebutkan angka kasus Covid-19 di Indonesia naik karena jumlah pelaksanaan 3 T (Tracing, Tracking dan Treatment) juga semakin banyak, sehingga semakin banyak pula kasus ditemukan.

“Ada 3 hal yang menjadi instruksi dari Presiden Jokowi dalam permasalahan Covid-19 ini yakni menekan jumlah kasus positif, menaikkan jumlah kesembuhan pasien, menurunkan jumlah mortalitas. Kami apresiasi beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kota Pekalongan sudah menyiapkan tempat tambahan isolasi di Gedung Diklat untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) melakukan isolasi mandiri, yang mengalami gejala dan harus mendapatkan perawatan sudah langsung ditangani di rumah sakit, usia lanjut yang sakit juga sudah ditangani di Ruang ICU dan ruang tekanan negatif,” katanya.

Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz menyambut baik kunjungan Menko PMK yang telah mendukung penanganan Covid-19 di Kota Pekalongan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dan menyampaikan segala hambatan dan kendala penanganan Covid-19 di Kota Pekalongan dan langsung direspons positif oleh Menko PMK.

“Ini hari yang luar biasa bagi Kota Pekalongan atas kehadiran Menko PMK, ternyata beliau paham betul dan sangat detail tentang kesehatan sehingga kekurangan-kekurangan apa mengenai penanganan Covid-19 ini bisa diketahui dan langsung direspons untuk diberikan solusinya. Kami juga diminta untuk mengajukan surat permohonan apa yang menjadi kekurangan kita di sini terkait penanganan Covid-19. Kami menyampaikan terima kasih dan mudah-mudahan akan bisa segera ditindaklanjuti dan terus komunikasi dengan beliau untuk penanganannya dan alhamdulillah beliau mendukung,” kata Saelany.

Saelany juga tak henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19 di Kota Pekalongan. “Kita tetap harus memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Ini yang harus kita terus sosialisasikan kepada masyarakat dan harus kita paksa karena Kota Pekalongan statusnya benar-benar naik,” kata Saelany.

Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!