PUSKAPIK.COM, Pemalang- Kebijakan kepolisian yang melarang dan membubarkan hajatan yang disertai hiburan membuat pekerja seni se-Karesidenan Pekalongan akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Pemalang, besok, Selasa, 6 Oktober 2020.
Kordinator aksi, Andi Rustono, Senin 5 Oktober 2020 mengatakan, persiapan aksi unju krasa yang akan dilangsungkan besok, Selasa 6 Oktober 2020 sudah 100 persen, Bahkan aksi dari kalangan pekerja seni tersebut akan dimeriahkan oleh 500 pengusaha sound sistem dari wilayah Pemalang, Pekalongan, Batang, Purbalingga, Tegal dan Brebes.
“500 pengusaha sound sistem akan membawa peralatannya, yang siap menggetarkan Pemalang agar tuntutan pekerja seni dikabulkan,” kata Andi.
Pekerja seni yang tercatat dan akan mengikuti aksi besok diantaranya PASSPI, MCC, Parigolo,Tratag, Sangga Buana, Pakep, Kerigbatok, dan Koalisi Seniman Pantura. Menurutnya, tuntutan pekerja seni sangat sederhana yaitu minta diizinkan melakukan kegiatan di saat pandemi virus corona namun tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Melarang tanpa ada solusi sama saja membunuh tanpa bedil. Oleh karenanya kita harus melawan kesewenang wenangan, larangan pekerja seni justru dapat memperburuk perekonomian rakyat. Bukti nyata sudah ada yaitu aparat membubarkan acara seni di beberapa tempat,” kata Andi.
Aksi 6 oktober merupakan aksi pegiat seni pertama di Indonesia, kata Andi, aksi tersebut lahir dari orang-orang yang mengandalkan pencahariannya pada bidang seni, budaya, peralatan panggung dan para crew-nya.
Pelarangan hajatan dengan hiburan oleh aparat, dinilai diskriminatif. Sebab mereka (pekerja seni-red) yang masuk dalam wadah Dewan Kesenian Pemalang (DKP) tidak pernah diajak bicara terkait pelarangan itu.
Dalam aksi nanti, Andi juga menyinggung mengenai maraknya judi togel, dan online di wilayah Kabupaten Pemalang yang nyaris tidak disentuh oleh aparat. Padahal, judi togel rawan dimanfaatkan berupa setoran kepada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Jika mereka mengganggap semua yang mengandung unsur kegiatan keramaian tidak diizinkan, kenapa judi togel masih marak, siapa yang bertanggung jawab?,” tutup Andi.
Penulis : Dedi Muhsoni
Editor : Amin Nurrokhman
Berita Lainnya :
