Ribuan Hektar Kawasan Pantai Kritis, 24 Ribu Pekerja Tanam Mangrove
- calendar_month Kam, 8 Okt 2020

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

“Pertama, target padat karya untuk pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi. Pogram padat karya ini untuk penyerapan tenaga kerja dari rakyat kecil agar mendongkrak daya beli masyarakat. Kedua, pelestarian lingkungan di wilayah mangrove untuk masa depan,” beber Hudoyo.
Setiap warga yang terlibat dalam program ini mendapat upah sebesar Rp.100 ribu per hari. Upah tersebut di luar biaya operasional seperti sewa perahu dan lainnya termasuk bibit.
“Prinsip padat karya penanaman mangrove ini bertujuan menolong masyarakat. Mereka bisa mendapatkan penghasilan Rp.100 ribu perhari sambil membenahi lingkungan di seluruh Indonesia,” sambung Hudoyo.
Khusus untuk penanaman mangrove di wilayah Desa Sawojajar, Ketua Kelompok
Pelestari Sumber Daya Alam, Munasir menjelaskan, ada 25 hektar lahan pesisir yang kondisinya kritis dan ikut dalam program tersebut. Ada 64 orang warga yang dilibatkan dalam program ini.
“Luasnya ada 25 hektar di Sawojajar. Pekerjanya sekitar lingkungan Sawojajar yang merupakan warga pesisir. Sekaligus anggota Pokdarwis yang juga ibu ibu pedagang di pulau cemara. Mereka dilibatkan karena sepinya pengunjung selama pandemi,” ujarnya.
Kontributor : Fahri Latief
Editor : Amin Nurrokhman
- Penulis: puskapik




























