Lewat Gerakan BISA, Bangkitkan Kembali Sektor Wisata di Kota Pekalongan

Kemenparekraf bekerja sama dengan Dinparbudpora Kota Pekalongan menjalankan program Gerakan BISA (bersih, indah, sehat, dan aman) di lokasi Wisata Religi Sapuro, Kelurahan Sapuro Kebulen, Kecamatan Pekalongan Barat, Jumat, 9 Oktober 2020. FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan menjalankan program Gerakan BISA (bersih, indah, sehat, dan aman) di lokasi Wisata Religi Sapuro, Kelurahan Sapuro Kebulen, Kecamatan Pekalongan Barat, Jumat, 9 Oktober 2020. Program ini memberikan insentif bagi pelaku destinasi wisata dalam bentuk kegiatan padat karya untuk menghadapi kondisi tatanan kehidupan baru sesuai prinsip higienis dan sanitasi yang baik.

Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sutarno menyampaikan, Gerakan BISA merupakan program yang dijalankan dalam bentuk kegiatan bersih-bersih lingkungan di tempat wisata yang dilakukan oleh masyarakat, pelaku usaha melalui skema padat karya.

“Program ini adalah gerakan padat karya yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Terutama dalam menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan masyarakat di destinasi. Sekaligus setelah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru pasca pandemi COVID-19 yang cukup berdampak pada sektor pariwisata,” kata Sutarno.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Selain di Kampung Wisata Religi Sapuro, lanjut Sutarno, gerakan BISA ini juga bakal dilaksanakan di beberapa Kampung Wisata lainnya di Kota Pekalongan seperti di Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Pesindon. Menurut Sutarno, kegiatan ini terlaksana menggunakan Dana Intensif Daerah (DID) yang digunakan untuk menunjang sarana dan prasarana yang ada di sekitar Kampung Wisata Religi Sapuro ini seperti peralatan kebersihan sapu, tempat sampah, wastafel untuk peralatan cuci tangan wisatawan yang akan berkunjung, dan sebagainya.

“Gerakan BISA ini diharapkan mampu membangkitkan optimisme masyarakat untuk sama-sama menyambut pariwisata di masa adaptasi kebiasaan baru. Kami juga gerakan ini juga dapat bermanfaat untuk kita semua dan juga seluruh stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit kembali dalam mempromosikan wisata Kota Pekalongan yang bersih, indah, sehat, dan aman di mata nasional maupun internasional,” kata Sutarno.

Lurah Sapuro Kebulen, Samigiono menyambut baik dan bersyukur atas ditunjuknya Wisata Ziarah Sapuro dalam Gerakan Bisa ini sebagai upaya memberikan rasa aman dan nyaman untuk para wisatawan yang akan berkunjung ke Wisata Religi Sapuro.

“Alhamdulillah kami mendapatkan fasilitas Gerakan Bisa ini yang juga melibatkan seluruh unsur elemen masyarakat setempat mulai dari LKK, LPM, BKM, RT/RW, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, untuk membantu mewujudkan wisata yang aman dan nyaman saat dikunjungi,” tutur Samigiono.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Sapuro Kebulen, Taufiq menambahkan, kebersihan, kesehatan dan keamanan akan menjadi faktor utama yang dibutuhkan wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru nanti. Sehingga destinasi beserta seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di dalamnya harus benar-benar siap.

“Dalam kegiatan ini, pengerjaannya kami bagi dalam 5 pos kebersihan mulai dari Jalan Madura sampai pertigaan masjid hingga makam-makam ulama besar yang merupakan cikal bakal di Kelurahan Sapuro ini. Kegiatan ini sifatnya stimulan dan masyarakat setempat ada upaya kelanjutan untuk bersama-sama bergerak aktif peduli lingkungan di kampung wisata ini sehingga akan semakin menarik banyak wisatawan berkunjung,” kata Taufiq.

Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!