PUSKAPIK.COM, Tegal – Ratusan nelayan tradisional di Kota Tegal saat ini mengalami paceklik. Mereka sudah sepekan tidak melaut karena dampak fenomena La Nina.
Nelayan yang terdampak fenomena alam tersebut adalah para nelayan kecil yang menggunakan perahu di bawah 5 Gross Ton (GT). Mereka berjumlah sekitar 500 ABK sebagian besar merupakan nelayan harian.
“Lagi paila (paceklik). Cuacanya kurang bagus,” ujar Warto (50) salah satu nelayan di Kampung Kalibacin, Tegalsari, Kota Tegal, Kamis siang, 22 Oktober 2020.
Baca Juga
Warto menambahkan, hasil tangkapannya tidak bisa menutup biaya modal untuk melaut. Sehingga dirinya dan para nelayan lain memilih tak melaut. Menurutnya, nelayan sulit mendapatkan ikan karena kondisi arus sangat deras akibat dampak La Nina.
“Hasil tangakapannya nggak ada. Pernah saya berangkat cuma dapat satu ikan,” katanya.
Warto mengungkapkan, untuk sekali berangkat, dirinya paling sedikit harus mengeluarkan modal Rp. 200.000- Rp 500.000. Itu untuk biaya solar, es balok, perbekalan makanan dan umpan pancing. Sementara hasil tangkapannya setelah dilelang paling besar hanya Rp. 200.000.
“Daripada terus rugi ya akhirnya terpaksa nganggur. Makannya pun terpaksa utang,” ungkapnya.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Riswanto, mengaku sudah mengetahui persoalan yang dialami nelayan.
Menurutnya, saat ini memang sudah ada edaran imbauan dari BMKG agar nelayan tidak melaut karena kondisi cuaca dan gelombang di perairan Jawa yang kurang bagus.
“Kami dari HNSI mengimbau kalau nanti mau melaut setidaknya melihat situasi cuaca. Misalkan cuacanya tidak memungkinkan untuk kawan-kawan nelayan untuk mempertimbangkan keselamatan pelayaran,” ujar Riswanto.
Lebih lanjut Riswanto menjelaskan, pihaknya juga sudah mengimbau para nelayan untuk menjadi peserta BPJS ketenaga kerjaan untuk melindungi kehidupan atau masa depan para nelayan.
“Ini tidak kita harapkan. Tapi manakala dari kawan-kawan ada yang tertimpa musibah, sudah ada jaminan sosial ketenagakerjaan begitu,” kata Riswanto.
Kontributor : Wijayanto
Editor : Amin Nurrokhman
Baca Juga