PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Dinas Kesehatan Kota Pekalongan tengah menyiapkan sejumlah tenaga medis untuk penyuntikan vaksin Covid-19. Petugas medis yang disiapkan mulai mendapatkan pelatihan secara daring.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, dr Slamet Budiyanto, mengungkapkan, tenaga medis yang disiapkan dan mulai dilatih tersebut sebanyak 16 orang dari sejumlah Puskesmas yang ada di Kota Pekalongan.
Menurutnya, tenaga medis diikutkan pelatihan agar saat Kota Pekalongan mendapat jatah vaksin dari pemerintah pusat, mereka sudah siap bertugas. Namun, hingga kini Budi belum mengetahui persis waktu dan jumlah kuota vaksin Covid-19 yang akan diterima.
Baca Juga
“Terkait persiapan vaksin, kami baru melakukan pelatihan untuk tenaga kesehatan yang nantinya akan bertugas melakukan vaksinasi sekitar 16 orang petugas yang telah ditunjuk untuk melaksanakan pelatihan secara daring,†kata Budi, Jum’at 6 November 2020.
Disampaikan Budi, tenaga medis yang telah ditunjuk menjalani pelatihan terdiri dari petugas imunisasi, tenaga laboratorium dan dokter dari Puskesmas. Hingga saat ini, lanjut Budi, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait kuota vaksin yang akan diberikan untuk Kota Pekalongan. Budi juga tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengingat tingkat kematian kasus Covid-19 di Kota Pekalongan masih tinggi, penyebabnya rata-rata pasien yang meninggal juga disertai penyakit kronis.
“Yang belum bisa ditekan ini adalah penurunan kasus kematian, diamana rata-rata dalam seminggu ada tiga kasus meninggal karena Covid-19. Faktor lebih ke arah para pasien ini memiliki penyakit penyerta kronis. Mudah-mudahan ke depan ini bisa terus ditekan dan upaya preventif agar tidak terpapar ini yang harus dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,†tegasnya.
Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz, menjelaskan, Pemkot saat ini mulai membahas prioritas pemberian vaksin. Saelany menyebutkan, pemberian vaksin akan diutamakan pada tenaga kesehatan dan lingkungan dimana banyak terjadi kasus penularan Covid-19.
“Pembahasan pemberian vaksin masih terus dilakukan untuk mencari informasi dan menentukan siapa yang menjadi prioritas mendapatkan pemberian vaksin. Terkadang di lingkungan yang kita kira aman, ternyata sebenarnya banyak kasus Covid-19 yang bisa saja ditularkan oleh Orang Tanpa Gejala (OTG),â€tandasnya.
Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman
Baca Juga