Mayjen Suhartono: Tegal adalah Cikal Bakal Lahirnya Korps Marinir

Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) Suhartono bersama jajarannya melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Pura Kusuma Kota Tegal, Senin pagi, 9 November 2020. FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Tegal – Bagi Korps TNI Angkatan Laut, Kota Tegal memiliki ikatan historis yang sangat kuat. Pasalnya, Kota Tegal merupakan rahim lahirnya Korps Angkatan Laut Pendarat Kebanggaan Indonesia yang kini bernama Korps Marinir TNI AL.

Terkait hal itu, dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Korps Marinir, Taman Makam Pahlawan Pura Kusuma Kota Tegal, termasuk salah satu yang menjadi tempat kunjungan ziarah para anggota Korps Marinir yang dipimpin langsung Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mayjen) Suhartono, Senin pagi, 9 November 2020.

Suhartono mengatakan, Ziarah ke TMP Kota Tegal dalam rangka HUT ke-75 Korps Merinir yang jatuh pada 15 November 2020. “Kami dari Korps Marinir melaksanakan beberapa kegiatan, salah satunya adalah ziarah ke makam-makam para pahlawan, para pendahulu Korps Marinir,” kata Suhartono usai melaksanakan tabur bunga di TMP Kota Tegal.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Kota Tegal ini, kata Suhartono, merupakan cikal bakal dari Korps Marinir. Sebab dulu di Tegal ada CA (Corps Armada) IV Tegal, yang mana di dalamnya ada korps Marinir dengan ejaan belanda Corps Marinier CA IV Tegal.

“Jadi ada sekitar 66 makam yang ada di TMP Tegal ini dari anggota Korps Marinir pada waktu itu yang gugur dan dimakamkan di sini,” kata Mayjend (Mar) Suhartono.

Suhartono menambahkan, selain di Tegal pihaknya juga akan melakukan perjalanan ziarah ke Pemalang, Pekalongan dan Batang. “Ada beberapa makam di Kota Kota tersebut yang biasa kita ziarahi,” katanya.

Jelang Hari Pahlawan besok, Komadan Korps Marinir tersebut juga berpesan seperti pesan Bung Karno, “JAS MERAH” jangan lupakan sejarah. “Apapun itu, sebagai Korps Marinir, tentunya saya harus selalu melacak jejak langkah sejarah yang selama ini ditinggalkan para pendahulu, sesepuh kita,” ungkapnya.

Tentunya, imbuh Suhartono, untuk masyarakat, sejarah itu kan luas bukan hanya marinir yang berjuang. “Marinir hanya bagian kecil dari komponen masyarakat, yang pada saat itu berjuang dalam rangka mempertahankan kemerdekaan,” katanya.

Di masyarakat, lanjutnya, juga banyak sekali pelaku pelaku sejarah atau para pahlawan yang gugur, baik yang dikenal maupun yang tidak di kenal. Seperti di TMP Kota Tegal ini juga banyak para pejuang yang tidak dikenal.

“Mari bersama kita menginggat kembali, perjalanan sejarah bangsa Indonesia ini. Mulai dari merebut kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan sampai saat ini, kita mengisi kemerdekaan,” kata Suhartono.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!