PUSKAPIK.COM, Pemalang – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pemalang terus berupaya meningkatkan minat baca masyarakat. Dengan tingginya minat baca diharapkab bisa menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan mampu meningkatkan kualitas hidup.
Kabid Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pemalang, Nurokhman mengatakan, upaya yang dilakukan adalah dengan mengenalkan sesuatu yang menarik, positif, dan edukatif dalam dunia literasi, agar memunculkan minat baca.
“Setelah minat, menjadi kegemaran, setelah gemar menjadi budaya. Artinya itu menjadi rentetan fase atau siklus,” kata Nurokhman, Senin, 16 November 2020.
Baca Juga
Namun demikian, banyak kendala yang ditemui dalam upaya meningkatkan minat baca di seluruh kalangan masyarakat. Rupanya, faktor sejarah, juga menjadi salah satu kendalanya.
“Jadi kita dijajah selama ratusan tahun, itu berpengaruh besar, kita dibentuk menjadi orang bodoh, konsumsi baca hanya milik kaum intelektual dan kaum cendekiawan,” ujar Nurokhman.
Mulai dari situ, tutur Nurokhman, terbentuk semacam dogma, hanya kelompok-kelompok tertentu yang berhak menimba ilmu dan unggul. “Masyarakat yang notabene status sosialnya rendah, miskin, dan lain sebagainya, tidak akan menjadi orang pintar. Sejarah saat kolonial kan gitu,” kata Nurokhman.
Semua itu lalu berubah, mulai zaman kemerdekaan hingga hari ini. Menurut Nurokhman, di era Presiden Jokowi, perpustakaan menjadi perangkat pengentasan kemiskinan.
“Sehingga, kebijakan yang dituangkan dalam program prioritas nasional, itu penguatan literasi untuk kesejahteraan. Lah melalui perpustakaan berbasis inklusi nasional,” kata Nurokhman.
Literasi itu sendiri artinya kemampuan baca tulis yang mana memiliki 4 fase. Di antaranya, baca tulis, mengumpulkan, menganalisa, dan berproduk guna meningkatkan kualitas hidup dalam hal ekonomi.
Langkah-langkah yang sudah dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pemalang, yaitu dengan memfasilitasi pasca baca, seperti keterampilan serta edukasi. Itu dikemas dalam program yang dinamakan Babu Unik (Baca buku untuk implementasi kreatif).
“Kita juga dekatkan layanan kita dengan perpustakaan keliling dan membuat taman baca di ruang terbuka hijau. Di Taman Patih Sampun, di Taman Kota Comal sekarang kan sudah ada,” kata Nurokhman.
Ke depannya, taman baca tersebut akan ditambah di tempat-tempat wisata, agar masyarakat bisa berwisata sambil membaca buku-buku yang tersedia. Nurokhman berharap, masyarakat Pemalang terus belajar dengan media yang ada, seperti di perpustakaan Pemalang, maupun aplikasi perpustakaan digital i-Pemalang “klik pintar” yang bisa diakses di Play Store.
Penulis: Eriko Garda Demokrasi
Editor: Faisal M
Baca Juga