PUSKAPIK.COM, Pemalang – Dugaan penyimpangan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk dukungan politik ke pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Mukti Agung Wibowo-Mansyur oleh agen penyalur di Desa Petanjungan Kecamatan Petarukan, Pemalang, berbuntut pencopotan terhadap Endah Rosa, sebagai agen penyalur. Sanksi tegas dilakukan karena Endah Rosa dianggap telah menyalahgunakan kewenangannya dalam menyalurkan bantuan sembako dari pemerintah.
Informasi sanksi pencopotan Endah Rosa sebagai agen penyalur BPNT ini disampaikan Kepala Bidang Sosial Dinsos Pemalang, Supadi AKS dalam keterangan pers yang diterima Puskapik.com, Sabtu malam, 21 November 2020.
“Kami (Dinsos) sudah berkoordinasi dengan BNI Tegal selaku bank penyalur untuk memberhentikan Endah Rosa sebagai agen penyalur sembako BPNT di Desa Petanjungan, Kecamatan Petarukan. Surat resmi akan dikirimkan Senin, 23 November 2020,” jelas Supadi.
Baca Juga
Pemerintah melalui Dinsos, lanjut Supadi, tidak segan-segan memberikan sanksi tegas kepada siapa pun agen penyalur sembako BPNT yang menyalahi aturan dan ketentuan. “Kalau sudah menyalahi aturan langsung kita hentikan (off). Dan kualitas barang juga harus diutamakan untuk kesejahteraan keluarga penerima manfaat (KPM),” tegasnya.
Seperti diberitakan, progam bantuan sembako BPNT di Desa Petanjungan diduga telah disalahgunakan untuk kepentingan politik terkait Pilkada Pemalang. Dugaan ini mencuat setelah beredarnya video di media sosial. Di video tersebut, seolah-olah bahan baku sembako yang disiapkan itu merupakan bantuan dari pasangan calon nomor urut 02, Mukti Agung Wibowo-Mansyur.
Sempat beredar kabar bahwa sembako yang ada dalam video itu bukan dari program BPNT, namun bantuan pribadi dari H Nuryadi, laki-laki yang ada dalam video terebut. Nuryadi diketahui merupakan pendukung paslon paslon nomor urut 02.
Namun, saat Puskapik.com, Sabtu, 21 November 2020, mencoba menggali informasi dengan mendatangi agen BPNT yang diketahui bernama Endah Rosa, di Desa Petanjungan, terungkap bahwa sembako tersebut adalah dari program BPNT. “Sembako itu dari BPNT, bukan dari calon bupati manapun,” kata Endah.
Endah juga membenarkan bahwa dia yang ada dalam video yang viral di media sosial tersebut. Video itu juga diakui direkam di rumahnya. Video itu direkam pada Minggu, 8 November 2020. Sehari kemudian, Senin, 9 November 2020, sembako itu dibagikan warga.
Penulis: Baktiawan Candheki
Editor: Faisal M
Baca Juga