Pasien Corona Membeludak, Pemkot Tegal Sulap Rusunawa dan GOR untuk Isolasi

Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono bersama Wakil Walikota Muhamad Jumadi dan Jajaran Forkompinda meninjau salah satu ruangan di tempat Isolasi Rusunawa Tegalsari, Senin siang, 23 November 2020.FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Tegal – Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal menyulap Rumah Susun Sewa di Kelurahan Tegalsari dan GOR Tegal Selatan untuk tempat isolasi pasien tanpa gejala Covid-19. Ini dilakukan menyusul melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di Kota Tegal dalam sebulan terakhir.

Pemanfaatan dua aset milik Pemkot Tegal tersebut untuk tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 di-launching Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono, Senin siang, 23 November 2020. Launching dihadiri jajaran Forkompinda, dinas kesehatan, serta perwakilan seluruh rumah sakit dan Puskesmas di Kota Tegal.

“Untuk tempat isolasi mandiri persiapkan apabila nanti rumah sakit yang ada di kota Tegal tidak cukup untuk menangani pasien Covid-19,” kata Dedy Yon Supriyono.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Dedy menjelaskan, dari dua tempat isolasi mandiri tersebut telah disiapkan 125 tempat tidur untuk pasien, yakni 65 di Rusunawa dan 60 di GOR Tegal Selatan. Selain tempat tidur pasien, tempat isolasi juga terdapat ruang dokter, perawat, laboratorium dan obat-obatan.

Dedy menegaskan, pasien yang menjalani isolasi mandiri akan mendapat pengawasan ketat dari dokter dan tim medis yang disiagakan 24 jam nonstop.

“Untuk pasien Covid yang tidak ada komorbidnya atau penyakit penyertaya, ini saya harapkan mendapat pengawasan dari dokter dan perawat. Saya berharap jangan sampai nanti dari tim medis ketika tidak ada komorbidnya diminta isolasi mandiri di rumah,” ujar Dedy.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr. Sri Primawati Indraswari menyampaikan pertama pasien yang terkonfirmasi positif akan di-assessment, dan yang bisa melakukan isolasi di Rusun Tegalsari dan Gor Tegal Selatan adalah mereka yang tanpa gejala dan dengan gejala ringan.

“Pasien positif covid-19 dengan gejala berat tetap dirawat di rumah sakit,” katanya.

Ia menjelaskan, pasien masuk ke Rusun atau Gor, nanti setiap hari akan dilakulan pemantauan oleh dokter, terkait keluhan-keluhan yang dialami dan tanda-tanda vital, namun jika dalam masa isolasi mandiri ini ada keluham dan memburuk, pihaknya akan segera mengevakuasi ke rumah sakit.

Prima menambahkan, fasilitas kesehatan yang ada di kedua tempat isolasi tersebut, akan ada dokter dan perawat, dan tenaga kesehatan lainnya termasuk petugas keamanan dari TNi Polri.

“Untuk Dokter dan perawat dalam satu hari akan dibagi kedalam 3 shift, dan masing-masing shift ada 1 dokter dan 1 perawat, selain tenaga kesehatan lainnya,” kata Prima.

selain itu, pihaknya juga menyediakan makan 3 kali sehari ditambah snack, selain melaksanakan aktivitas yang nantinya akan dijadwal untuk pasien isolasi di kedua tempat tersebut, termasuk pelaksanaan olahraga.
sementara untuk lama waktu isolasi, Ia menjelaskan bahwa sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan bahwa pasien positif covid-19 tanpa gejala dilakukan isolasi semala 10 hari.

“Apabila dalam waktu 10 hari tersebut disertai dengan gejala ringan maka dilakukan penambahan waktu isolasi 3 hari, jadi total 13 hari,” tandasnya.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Amin Nurrokhman

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!