PUSKAPIK.COM,Pemalang- Ultimatum DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pemalang terhadap mantan pengurus PAC PDIP Kecamatan Bodeh Purwoko Hadi Broto untuk minta maaf dalam waktu 1x 24 jam direspon oleh Purwoko melalui siaran video di media sosial. Purwoko membantah tudingan dirinya melakukan pencatutan.
Video dari akun Facebook ‘Relawan baurekso bodeh’ yang diunggah, Rabu 25 November 2020 sekitar pukul 13.00 WIB, Purwoko Hadi Broto memberikan klarifikasi atas tudingan DPC PDIP Kabupaten Pemalang yang menuntut Purwoko meminta maaf dalam waktu 1x 24 jam terhitung Selasa 25 November 2020 pukul 17.00 wib.
Ultimatum yang disampaikan Ketua PAC Petarukan Yoyok Laksono kemarin, bahwa Purwoko diduga melakukan pencatutan nama pengurus 7 PAC dan DPC PDIP Kabupaten Pemalang mendukung Paslon 02 Agung-Mansur, padahal diketahui bahwa PDIP merupakan pengusung Paslon 01 Agus-Eko.
Baca Juga
Masih dalam video klarifikasi Purwoko, dirinya membantah tudingan DPC PDIP Pemalang mengklaim dan mengatasnamakan pengurus pada 7 PAC PDIP diantaranya Kecamatan Bodeh, Comal, Ulujami, Ampelgading, Petarukan, Taman dan Pemalang untuk mendukung Paslon 02 Agung-Mansur tetapi hanya mewakili 7 PAC tersebut untuk mendukungnya.
“Menanggapi dari seluruh anak cabang PDIP se-Kabupaten Pelamalang, saya tidak pernah mengkalim atau mengatasnamakan pengurus PAC PDIP,” kata Purwoko.
Menurut Purwoko, memilih dan dipilih merupakan hak setiap warga negara sebagaimana undang-undang . Ia juga mengakui bahwa dirinya merupakan mantan pengurus PAC dan pengurus DPC PDIP Pemalang sehingga dalam melaksanakan kegiatan tidak pernah menggunakan lambang atau atribut partai.
“Saya menyampaikan bahwa kami kader PDIP Perjuangan mewakili kami PDI Perjuangan dari Kecamatan bodeh Kecamatan Comal, Kecamatan Ulujami, Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Petarukan, Kecamatan Taman dan Kecamatan Pemalang, mendukung pasangan Agung-Mansur,” katanya.
Oleh karena itu, melalui siaran video itu, Purwoko yang mengakui hanya kader partai PDIP sebagaimana anggaran dasar partai mulai saat ini juga memutuskan mengundurkan diri dari keanggotaan PDIP sekaligus surat tertulis dan kartu anggota akan segera diserahkan ke DPC PDIP Pemalang.
“Oleh karena itu, kami mengajak semua masyarakat untuk tetap menggunakan hak pilihnya pada pilkada 9 Desember 2020 agar berjalan tertib, dan lancar,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, pencatutan nama dan dukungan yang dilakukan Purwoko Hadi Broto membuat 7 PAC PDI Perjuangan di Kabupaten Pemalang meradang. Mereka didesak minta maaf dalam waktu 1 x 24 jam. Jika tidak, PDIP akan mempolisikan Purwoko.
Peristiwa terjadi saat mantan pengurus DPC PDIP Pemalang Purwoko menggelar deklarasi di rumah Jito di Desa Kendaldoyong Kecamatan Petarukan beberapa waktu lalu dan menjadi viral.
Dalam deklarasi itu, Purwoko mengklaim jika dirinya merupakan pengurus DPC PDIP Pemalang dan 7 PAC telah menarik dukungannya ke paslon 01 dan mendukung serta memenangkan Paslon 02 Agung-Mansur.
Penulis:Dedi Muhsoni
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga