PUSKAPIK.COM, Pemalang– Paslon no urut 03 Iskandar Ali Syahbana-Ahmad Agus Wardana ingin menghapus sistem ijon dan lintah darat di lingkungan petani dan nelayan di Kabupaten Pemalang.
Hal itu disampaikan Paslon yang diusung PKB dan PKS tersebut dalam debat publik saat menjawab soal yang dibacakan moderator tentang kemiskinan di 35 desa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pemalang. Sabtu 28 November 2020 malam.
“Kita tahu kemiskinan tersebar di wilayah pedesaan terutama petani dan nelayan. Lalu bagaimana kita memberdayakan petani dan nelayan melalui lembaga yang formal dan melindungi model bisnis yang merugikan petani dan nelayan termasuk memberantas sistem ‘ijon’ dan lintah darat yang sangat memberatkan, “ujarnya.
Baca Juga
Untuk itu solusi yang ditawarkan Iskandar, adalah memberikan bantuan modal usaha bagi mereka. Modal usaha yang langsung kebawah dan tepat sasaran atau dapat melalui Rp 30 juta per RT.
Menanggapi hal ini kompak Paslon nomor urut 01, dan 02 menganggap program Rp 30 juta per RT dirasa tidak relevan untuk dijalankan mengingat APBD yang terbatas.
“APBD kita tahun 2020 hanya RP 2,4 T sedangkan untuk belanja langsung saja ausah Rp 1,6 T, untuk belanja lainnya RP 660 M, kalau Rp 30 juta dikalikan jumlah RT se-kabupaten Pemalang maka ketemu Rp 180-an M sedangkan belanja daerah untuk meningkatkan gaji guru honorer saja masih kesulitan, apa nanti tidak membuat iri bagi temen-temen kita yang saat ini sebagai GTT dan PTT, ” kata Canup no urut 1 Agus Sukoco.
Lalu Paslon no 02 lebih menanggapi tentang pengelolaan yang rawan kebocoran bila dikelola oleh warga di tingkat RT karena akan lebih sulit secara pengawasannya.
Penulis: Baktiawan Candheki
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga