Pasar Randudongkal Rampung Pertengahan Desember, Pedagang Tak Akan Dipungut Biaya

Kontraktor menyatakan bahwa pembangunan Pasar Randudongkal Pemalang sudah lebih dari 95%. FOTO/PUSKAPIK/BAKTIAWAN CANDHEKI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Memasuki deadline akhir tahun 2020, pembangunan Pasar Tradisional Randudongkal, Kabupaten Pemalang terus digenjot. Pihak kontraktor mengaku saat ini tahapan pembangunannya sudah lebih dari 95%.

Hal itu disampaikan kordinator pelaksana dari PT Kharisma-Aditya KSO, Aga selaku perusahaan kontraktor saat mendapat kunjungan dari Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemalang, Senin pagi, 7 Desember 2020.

“Sejauh ini kami masih tetap optimistis akhir tahun ini bisa selesai. Saat ini sudah dalam tahap finishing 4 aspek yakni perapian, kebersihan, listrik, dan air,” katanya.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Pasar Randudongkal dibangun di atas lahan 9.661 meter persegi dengan luas bangunan 27.300 meter persegi dengan tiga lantai. Proyek lanjutan Pasar Randudongkal itu menyerap anggaran Rp44, 6 miliar dari sumber APBD di bawah koordinasi Diskoperindag Kabupaten Pemalang.

Lanjut dia, meskipun dikonsep sebagai pasar tradisional, tapi dari sisi bangunan, pasar 3 lantai ini terlihat modern. Penggunaan 4 eskalator dan tempat parkir di lantai atas sebagai indikatornya.

“Lantai 1 untuk kios, kemudian lantai 2 itu untuk los dengan total kapasitas kurang lebih 237 pedagang, dan lantai 3 untuk tempat parkir dengan kapasitas 200 mobil,” tutur Aga.

Kepala Bidang Pasar Diskoperindag Pemalang, Sakdudin saat meninjau lokasi proyek tersebut mengatakan, sesuai dengan kontrak 15 Desember harus selesai untuk seluruh bangunannya.

“Namun yang melibatkan pihak ketiga, misalnya PLN kita tunggu kesiapannya. Kalau dari dinas inginnya selesai dulu semuanya termasuk penataan para pedagang baru peresmian oleh Pak Bupati. Tapi kita juga mendengarkan masukan dari pemkab bagaimana nanti soal peresmiannya,” katanya.

Sakdudin menambahkan, prioritas utama peruntukan pasar ini untuk pedagang lama yang saat ini berjualan di lokasi pasar sementara.

“Mereka (pedagang lama) kami pastikan tidak dipungut biaya sama sekali untuk menempati lokasi baru. Hanya jika ingin menambah fasilitas, misalnya tempat sampah dan lain-lain itu bisa dikelola secara swadaya melalui paguyuban,” katanya.

Penulis: Baktiawan Candheki
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!