PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Kondisi jalan Pantura Pemalang-Pekalongan- Batang- Plelen , mengalami kerusakan berupa timbulnya lubang cukup dalam dan juga lebar. Lubang banyak terjadi di sejumlah titik berkisar setengah meter hingga satu meter bahkan lebih dengan kedalaman 5 cm hingga 15 cm .
Kerusakan jalan, diakibatkan curah hujan yang tinggi cenderung ekstrim di Bulan November sampai dengan Desember 2020 . Kondisi ini bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan terutama sepeda motor juga mobil pribadi.
Ini menjadi perhatian serius dari PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah. Jalur Pantura merupakan urat nadi transportasi dan logistik utama dan merupakan jalan nasional yang kewenangannya berada dalam Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di bawah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DI Yogyakarta.
Baca Juga
Pejabat Pembuat Komitmen 1.2 Provinsi Jawa Tengah, Jodi Pujiadi Hutomo, menuturkan, timnya terus bekerja keras melakukan penanganan sepanjang ruas tersebut. Kegiatan preservasi jalan dan jembatan di Tahun Anggaran 2020 terus dilaksanakan setiap hari sejak terkontrak pada Bulan Januari 2020 dengan total panjang penanganan 96,29 Km.
Lingkup kegiatan preservasi jalan dan jembatan yang dilakukan oleh PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah meliputi pemeliharaan rutin jalan, rutin kondisi, holding/penunjangan dan pemeliharaan rutin jembatan.
“Kegiatan pemeliharaan rutin kondisi merupakan pemeliharaan rutin pada perkerasan jalan maupun di luar perkerasan jalan, sepanjang ruas jalan Pemalang-Pekalongan-Batang-Plelen Tahun Anggaran 2020 yang bertujuan menjaga kondisi kemantapan dan kinerja jalan nasional dengan pemeliharaan perkerasan jalan (patching dan pemeliharaan perkerasan beton), pengendalian tanaman, pemeliharaan bahu jalan dan drainase samping, serta pemeliharaan struktur penunjang dan fasilitas pelengkap jalanâ€, tutur Jodi dari Kantor PPK 1.2 Provinsi Jateng di Plelen, Senin 21 Desember 2020.
Disebutkan, jenis perkerasan beraspal memang memiliki potensi kerusakan yang lebih tinggi pada saat musim penghujan dibandingkan perkerasan beton. Daya rekat aspal akan berkurang ketika terkena air ditambah lagi dengan frekuensi dan beban kendaraan tonase tinggi dari kendaraan berat yang melintas di jalur Pantura.
“Sisa lubang yang masih harus ditangani sebanyak 203 lubang , per 20 Desember 2020. Total penanganan lubang yang telah dilakukan sejak bulan Januari 2020 sebanyak 5.493 lubang, ” jelasnya.
Jodi menyebutkan untuk kejar target tutup lubang ada 3 tim sapu lubang yang diterjunkan setiap hari untuk menangani lubang-lubang tersebut dengan patching modul.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga