2020, Kasus DBD di Pemalang Menurun, Ini Faktornya

Surip, Kepala seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 4 Januari 2021.FOTO/PUSKAPIK/ERIKO GARDA DEMOKRASI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pemalang tahun 2020, mengalami penurunan dibanding tahun 2019. Meningkatnya kewaspadaan masyarakat, mendukung penurunan kasus penyakit yang ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti ini.

Itu dikatakan Surip, Kepala seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 4 Januari 2021.

“Sampai dengan minggu ke-53 (akhir Desember 2020), ada 40 kasus demam berdarah, laki-laki 19 orang dan perempuan 21 orang,” kata Surip.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Mayoritas, kasus DBD di Pemalang itu terjadi di wilayah Pantura. Karena, suhu udara di wilayah ini cocok untuk berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

Pada tahun 2019 sendiri, ada 83 kasus DBD. 49 laki-laki dan 34 perempuan. Surip menuturkan, tidak ada kasus kematian, baik tahun 2019 maupun 2020.

“Faktor penurunannya ya masyarakat sudah mulai kewaspadaannya tinggi terhadap demam berdarah,” ungkap Surip.

DKK Pemalang juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat terkait pencegahan DBD. Sejak awal 2019, DKK Pemalang mencanangkan program ‘gerakan satu rumah satu jumantik’.

Surip menerangkan, peningkatan jumlah nyamuk Aedes aegypti biasanya memuncak ketika musim hujan berakhir.

“Ini baru musim hujan. Biasanya kalau setelah musim hujan, di tengah masyarakat, apakah banyak kontainer/penampung air yang tidak dibersihkan, ini yang berpotensi,” terang Surip.

Dalam upaya pencegahan DBD ini, masyarakat diimbau untuk melakukan langkah 3M (menguras,menutup,mendaur ulang/menimbun) kontainer air. Kemudian, jika lokasi kontainer tidak terjangkau, maka dilakukan abatisasi atau pemberian bubuk pembasmi jentik.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor: Amin Nurrokhman

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!