Pilot NAM Air asal Pekalongan Jadi Korban Sriwijaya Air Jatuh

Inda Gunawan, kakak Didik Gunardi, salah satu korban pesawat Sriwijaya Air jatuh. FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu sore, 9 Januari 2021 sore. Salah satu penumpang adalah Didik Gunardi, warga Dusun Besimahan RT 11/RW 4 Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Dia merupakan pilot maskapai NAM AIR yang akan mengambil pesawat di Pontianak, Kalimantan Barat.

Didik adalah anak bungsu dari empat bersaudara putra Roeslani (79). Ia sudah 5 tahun lebih menjadi pilot NAM AIR yang juga anak perusahaan Sriwijaya Air.

Keluarga korban Didik di Pekalongan syok mendengar kejadian memilukan tersebut. Suasana duka menyelimuti rumah keluarga kru maskapai NAM Air yang ikut dalam musibah tersebut. Puluhan warga berdatangan untuk memberikan dukungan moral dan berdoa yang terbaik.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Inda Gunawan, kakak pertama Didik, mengaku mendapat kabar mengagetkan ini dari kerabatnya di Jakarta. “Kami mendapatkan informasi dari keluarga di Jakarta. Awalnya tidak percaya karena adik saya itu pilot NAM Air dan biasanya mengabarkan kalau terbang. Hampir tiap hari beliau telepon atau video call dengan ayah saya. Bahkan sempat meminta ayah untuk ke Jakarta hari Rabu kemarin, tapi karena kondisi Covid-19 maka ditunda,” kata Inda Gunawan, Minggu, 10 Januari 2021.

Ia mengaku sampai sekarang masih berharap ada mukjizat dan diberikan yang terbaik untuk adik bungsunya itu.

Ayah Didik, Roeslani mendapat firasat, sudah beberapa hari ingin ketemu putranya. “Sampai sekarang ayah kami belum diberitahu kejadian memilukan ini karena sudah tua dan sakit,” katanya.

Didik selama ini dikenal baik dan ramah dengan lingkungan. “Dia juga dikenal jiwa sosialnya tinggi dan sering membantu jika ada lingkungan keluarga membutuhkannya,” katanya.

Didik Gunardi sejak kecil memang bercita-cita menjadi pilot. Dia sekolah pilot di New Zeland dengan biaya dari Merpati Air. “Dari SD sudah bercita-cita menjadi pilot dan terlaksana jadi pilot di Merpati Air. Karena Merpati Air tutup, pindah ke NAM Air sejak lebih dari 5 tahun ini,” katanya.

Inda bersama keluarga lain, rencananya sore ini berangkat ke Jakarta, untuk mendapatkan informasi yang lengkap. “Jika ada kondisi terburuk diserahkan ke istri korban. Namun kami berharap adiknya akan dibawa ke kampung halamannya,” katanya.

Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Respon (16)

  1. I do not know whether it’s just me or if everybody else encountering problems with your blog.
    It appears like some of the written text within your posts are running off the screen. Can somebody
    else please comment and let me know if this is happening
    to them too? This might be a issue with my browser because I’ve had this happen before.
    Kudos

  2. First off I would like to say terrific blog! I
    had a quick question in which I’d like to ask if you don’t mind.
    I was curious to know how you center yourself and clear your mind prior to writing.

    I’ve had a hard time clearing my mind in getting my thoughts out.
    I truly do enjoy writing however it just seems like the first 10 to 15 minutes
    tend to be lost just trying to figure out how to begin. Any
    recommendations or tips? Cheers!

  3. Howdy just wanted to give you a quick heads up. The text in your post seem to be running
    off the screen in Safari. I’m not sure if this is a
    formatting issue or something to do with internet browser compatibility but I thought I’d post
    to let you know. The design and style look great
    though! Hope you get the problem resolved soon. Many
    thanks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!