PUSKAPIK.COM, Tegal – Cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari belakangan ini berdampak pada kehidupan nelayan kecil tradisional di Kelurahan Murarareja, Kota Tegal. Ratusan nelayan di kelurahan itu tak melaut karena kondisi ombak tinggi.
Kondisi ini sebagian besar dialami nelayan kecil yang melaut sehari pulang atau one day fishing. Mereka memilih tak melaut karena pertimbangan keselamatan dirinya di laut.
“Kalau melaut sangat bahaya sebab ombaknya bisa mencapai tiga meter tingginya. Kalau kapal kecil seperti punya saya bisa terbalik,” ungkap Woro (40) salah satu nelayan saat ditemui puskapik.com Kamis sore, 21 Januari 2021.
Baca Juga
Karena tak melaut, sambung Woro, dirinya dan nelayan lain menganggur. Untuk makan sehari-sehari pun seadanya. Untuk mengisi waktu, Woro mengatakan, dirinya paling hanya membersihkan perahu atau memperbaiki mesik tempel kapalnya.
“Daripada nganggur saya suka ngerjakan apa saja. Kadang betulin mesin dan jaring atau membersihkan perahu. Habis, mau kerja lainnya gak ada,” ungkapnya.
Ketua HNSI Kota Tegal, Riswanto, mengatakan, jumlah nelayan kecil di Kota Tegal yang terdampak cuaca ekstrim sekitar 300 nelayan. Dari jumlah itu sekitar 100 nelayan nekat melaut meski ombak tinggi agar bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
“Kalau mau melaut lebih mengutamakan keselamatan. Kalau keadaannya tidak memungkinkan sementara lebih baik ditunda dulu melautnya sampai kondisi membaik,” ujar Riswanto.
Kontributor: Wijayanto
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga