PUSKAPIK.COM, Pemalang – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemalang ingin peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) setiap 21 Februari, tak sekedar seremonial belaka. Harapannya sampah bisa menciptakan ladang ekonomi di tengah pandemi, dan kepedulian bahaya sampah masuk dalam kurikulum pendidikan.
Kepala Seksi Pengolahan Sampah dan Limbah Berbahaya dan Beracun (Kasi B3), DLH Pemalang, Agus Harto Wibowo menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 ini, DLH tak menggelar peringatan HPSN seperti tahun-tahun lalu. Misalnya bersih-bersih sampah di Pantai Widuri Pemalang.
“Ya paling kita (sosialisasi) di lingkungan sini (kantor). Terus pintu masuk Pendopo Kabupaten ada banner, itu kami yang memasang, jadi kampanye sederhana memilah dari sumber. Dan yang kedua, bahwa sampah bisa bermanfaat untuk bahan baku industri,” kata Agus, Senin, 22 Februari 2021.
Baca Juga
Agus menerangkan, dewasa ini banyak manfaat sampah yang bisa diolah dan bernilai ekonomis. Contohnya diolah menjadi bahan bakar pabrik semen dengan teknologi refuse-derived fuel (RDF).
“Kedua, yang cenderung mudah dilakukan, pemanfaatan sampah maggot (lalat pengurai sampah organik). Jadi itu bisa meningkatkan pendapatan di masa pandemi,” tutur Agus.
Hal ini sesuai dengan tema Hari Peduli Sampah Nasional 2021, ‘Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi’. “Harapannya bukan sekedar seremonial, saya ingin kita bisa bekerja sama, ilmu pengolahan sampah bisa masuk dalam kurikulum pendidikan,” kata Agus.
Dengan demikian, para peserta didik juga bisa mengetahui, bahwa sampah menjadi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dan mereka sadar akan bahaya sampah, minimal dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Penulis: Eriko Garda Demokrasi
Editor: Faisal M
Baca Juga