PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kejadian terisolasinya empat rumah warga di Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang membuat sejumlah pihak berupaya mencari jalan keluar.
Kapolsek Polsek Petarukan AKP Heru Irawan mengaku sudah melakukan upaya perdamaian. “Hari ini kami beserta Muspika yaitu Camat dan Danramil juga Kepala Desa Widodaren melakukan pertemuan dengan kedua keluarga di Balai Desa,” katanya, Rabu, 10 Maret 2021.
Dalam pertemuan dan perundingan pertama tersebut belum ada keputusan. “Kami akan coba terus berusaha mendamaikan, semoga beberapa hari ke depan ada hasil yang baik untuk kedua belah pihak,” kata Kapolsek.
Baca Juga
Baca juga: Akses Jalan 4 Rumah Warga Widodaren Pemalang Ditutup, Diduga terkait Pilkades
Andrianto Susatyo (37), anak pemilik tanah Sukendro saat ditemui, menjelaskan pihak keluarga tetap ‘keukeh’ tidak akan menjual tanah yang kini sudah dibangun tembok rumah itu. Pasalnya, tanah tersebut merupakan tanah waris milik adik bungsu.
“Awalnya memang kami jual tapi setelah beberapa hari ada rumor yang tidak enak. Akhirnya uang DP saya kembalikan baik-baik,” kata Andri.
Andri juga menampik pembangunan tanah milik keluarganya yang juga akses jalan itu karena kalah dalam kontestasi Pilkades pada Desember 2020 silam. Menurutnya, jual beli tanah tersebut sejak setahun silam.
“Bukan karena Pilkades kalah ya, memang tanah itu buat adik bontot (bungsu) saya,” katanya.
Kusnendro mengatakan, pihaknya sebenarnya tidak ada masalah pribadi dengan keluarga Suharto. Persoalan terjadi setelah ada pembelian tanah tersebut pada Februari 2020 lalu.
“Saat ini sudah dibangun dan ada izin IMB-nya juga. Keluarga tidak akan menjual tanah karena sudah saya wariskan kepada anak bungsu saya,” kata Kusnendro.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M
Baca Juga