Jadi Dewan Pembina PGRI, Wabup Pemalang: Didik Murid Agar Takut Korupsi

FOTO/PUSKAPIK/DEDI MUHSONI

PUSKAPIK.COM, Pemalang- Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat melakukan anjangsana di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang, Rabu 17 Maret 2021. Mansur Hidayat juga didaulat menjadi dewan Pembina Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pemalang.

Wakil Bupati Manusur Hidayat dan rombongan tiba di Kantor Dindikbud Kabupaten Pemalang sekitar pukul 11.00 Wib, mereka disambut kepala Dindikbud Mualif, dan para pegawai.

Setelah diperkenalkan masing-masing bidang di Dindikbud, Mansur Hidayat dan Mualif menggelar pertemuan bersama pengurus PGRI.

Mualif mengatakan, berdasarkan Undang- undang nomor 14 tahun 2015 tentang guru dan dosen, salahsatu kewajiban tenaga guru dan pendidik menjadi anggota PGRI yang merupakan organisasi profesi guru tertua dari organisasi yang lain. Sebab, organisasi tersebut lahir pada saat kemerdekaan Indonesia saat itu.

Mualif menjelaskan, secara struktur PGRI, terapat kepengurusan dari unsur pusat, propinsi dan kabupaten, termasuk Kabupaten Pemalang sendiri terdapat 16 pengurus cabang 14 cabang disetiap kecamatan dan 2 cabang secara khusus.

“Kami pengurus PGRI secara khusus meminta wakil bupati Pemalang Mansur Hidayat untuk menjadi dewan pembina PGRI Kabupaten Pemalang, yang sampai saat ini belum terisi,” kata Mualif.

Sementara itu, Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat menyambut permintaan itu. Secara khusus, Mansur menyampaikan agar 9000 tenaga pendidik di Kabupaten Pemalang harus melakukan pekerjaannya secara baik dan bijak agar anak-anak menjadi tumbuh dengan pintar, dan akhlaq yang baik.

“Selama ini kita tahu, seringkali guru menjadi sasaran orang tua yang tidak terima anaknya dididik dengan keras seperti dulu. Sehingga pendidik dilatih kesabarannya tidak hanya mencetak muridnya menjadi pintar tetapi akhlaq dan takut untuk melakukan korupsi,” tegasnya.

Baginya, suatu kehormatan baginya untuk melaksanakan amanah PGRI menjadi dewan pembina. Meski begitu, ia berpesan agar guru dapat memberikan contoh kebaikan dalam hal yang paling kecil seperti kehadiran tepat waktu dalam segala hal sehingga tidak ada lagi pribahasa ‘guru kencing berdiri, murid kencing berlari’.

“Guru adalah pahlawan kami, sehingga tidak ada mantan guru,” tandasnya.

Di akhir kegiatan itu, Mansur Hidayat secara simbolis memakai seragam batik PGRI.

Kontributor: Dedi Muhsoni
Editor: Amin Nurrokhman

 

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!