Petani Bawang Brebes Enggan Simpan Hasil Panennya di Gudang Milik Pemerintah, Kenapa?
- calendar_month Rab, 17 Mar 2021

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

Terpisah, Direktur PT Mitra Pilar, Alex Dian Chandra selaku pengelola gudang CAS mengatakan, kondisi gudang CAS ini sangat bagus. Suhu dan temperatur dalam gudang tetap terjaga sehingga menjaga bawang tetap segar dan bertahan lama selama dalam gudang. Kekhawatiran petani yang menyebut bawang akan cepat rusak bila keluar dari gudang, dia tidak menampiknya.
“Kalau kondisi gudang ini sangat bagus. Hanya saja masih ada fasilitas yang perlu dilengkapi. Kalau memang mengandalkan gudang seperti ini saja ya memang bawang akan beresiko. Bawang tidak bertahan lama dan cepat rusak bila keluar dari gudang,” beber Alex.
Agar komoditas pertanian bertahan lama setelah keluar gudang, Alex mengungkap, perlu ada ruang pendingin atau blast dan anterum. Ruang blast ini bertujuan menurunkan suhu komoditas sebelum masuk gudang CAS. Sedangkan anterum bertujuan untuk mencegah masuknya udara luar masuk ke ruang CAS saat bawang dibongkar.
“Perlu ruang blast dan anterum. Dua fasilitas ini penting. Ruangan blast untuk menurunkan suhu komoditas sampai 0 atau 2 derajat. Setelah dingin baru dimasukan gudang untuk disimpan lama. Sedangkan anterum ini untuk membatasi masuknya udara luar masuk ke ruangan CAS saat bawang akan dikeluarkan. Karena bila tidak ada anterum akan terjadi kondensasi udara hang bisa menimbulkan kelembaban. Kelembaban ini lah yang membuat bawang cepat rusak,” pungkasnya.
Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman
- Penulis: puskapik





















