Tolak Rencana Impor Beras di Tengah Harga Gabah Anjlok, Anggota DPRD Pemalang: Eneg Saya

Anggota Komisi D DPRD Pemalang, M Syafi'i. FOTO/PUSKAPIK/BAKTIAWAN CANDHEKI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Rencana pemerintah pusat impor beras di tengah anjloknya harga gabah membuat geram salah satu anggota DPRD Pemalang, M Syafi’i.

“Terus terang saya jengkel, eneg dengan hal yang semacam ini. Di saat petani mau tanam pupuknya susah dan mahal begitu menjelang panen ada wacana impor masuk. Sehingga untuk negara menolong petani itu belum maksimal,” kata politikus PPP saat dihubungi, Jumat, 19 Maret 2021.

Syafi’i menuturkan, ia dibesarkan di keluarga petani, sehingga mengerti betul persoalan yang dihadapi. Sebagai anggota DPRD, dia akan terus mendorong pemerintah menstabilkan harga gabah jika wacana impor beras berdampak beaar bagi petani.

“Jika nantinya menjadikan beban bagi petani, maka pemerintah harus turun tangan. Semua komoditi yang berpengaruh terhadap hajat hidup orang banyak negara harus hadir. Jangan sampai kita, negara dengan makanan pokok beras malah tidak peduli dengan nasib petani,” katanya.

“Walaupun secara kewenangan ranah saya tidak di sana, ini tugas Komisi B, namun sebagai anggota dewan wajib hukumnya membela petani,” katanya.

Seperti diketahui, petani di Kabupaten Pemalang menjerit karena anjloknya harga penjualan gabah saat ini. Wacana impor beras oleh pemerintah ditolak keras dan berharap dibatalkan, petani juga minta pemerintah mempermudah pembelian pupuk.

Priyo Sehudin (35, salah satu petani di Desa Tambakrejo, Kabupaten Pemalang, mengungkapkan, harga penjualan gabah sudah anjlok sejak Februari 2021. Menurutnya, harga gabah di kisaran Rp360.000 atau Rp370.000 per kuintal dengan kualitas bagus, dengan menggunakan mesin kombi. Untuk ualitas biasa kisaran Rp300.000 per kuintal

Penulis: Baktiawan Candheki
Editor: Faisal M

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!