PUSKAPIK.COM, Jatinegara – Sampah kerap dipandang sebagai barang yang tidak berharga. Namun apa yang dilakukan ibu-ibu di Desa Dukuh Bangsa, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, mematahkan anggapan tersebut.
Dengan adanya Bank Sampah yang diinisiasi oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), sampah atau limbah warga di Desa Dukuh Bangsa, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal dapat ditukar dengan emas. Hal ini berlangsung sejak berdirinya Bank Sampah pada 2019 silam.
Manager Bank Sampah Indah Sari, Desa Dukuh Bangsa, Endang Suci Rahayu, mengatakan, awal pendirian Bank Sampah dimulai dengan studi banding ke Desa Bojong, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Hasilnya lalu dimusyawarahkan dengan pengurus dan anggota PKK serta pemerintah desa.
“Waktu itu, pemerintah desa merespons dengan baik ide adanya Bank Sampah. Kemudian kami langsung melaksanakannya,” kata Endang, Senin siang, 22 Maret 2021.
Menurut Endang, selama berjalan dua tahun, nasabah Bank Sampah di Desa Dukuh Bangsa sudah mencapai 53 kepala keluarga (KK). Mereka tersebar di RW 2 yang meliputi RT 1, 2, 3 dan 4. Kegiatan Bank Sampah dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
Sebelum disetorkan ke Bank Sampah, warga memilah sampah yang organik dan anorganik. Setelah dipilah, sampah kemudian dibawa ke pengepul. Untuk harga sampahnya bervariatif. Mulai dari Rp50 hingga Rp1.700 per kilogram.
“Hasil dari penjualan itu kemudian ditabung di kantor Pegadaian dalam bentuk emas. Nanti kalau sudah banyak, emasnya bisa diambil,” kata Endang.
Sekretaris Desa (Sekdes) Dukuh Bangsa, Untung membenarkan, program Bank Sampah itu sudah berlangsung selama sekitar dua tahun. Penjualan sampah dipusatkan di rumah Manager Bank Sampah. “Harapan kami program ini berjalan dengan baik dan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Untung.
Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M