PUSKAPIK.COM, Pemalang – Organisasi Angkutan Darat (Ogranda) Pemalang menilai penertiban odong-odong atau kereta kelinci, tak serius. Adanya odong-odong saat boyongan Bupati Pemalang ke rumah dinas, menyakiti mereka dan dinilai kontradiktif.
Ketua DPC Organda Pemalang, Andi Rustono menuturkan, rencananya Organda Pemalang bakal menggelar aksi besar-besaran di Satlantas Polres Pemalang, akhir Maret 2021. Aksi tersebut adalah buntut dari masih maraknya odong-odong atau kereta kelinci. Organda menilai, selama ini penertiban odong-odong tidak serius.
Ditambah, adanya odong-odong saat Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo boyongan ke Rumah Dinas pada Sabtu, 20 Maret 2021 lalu. “Itu menyakiti kami, emangnya enggak ada kendaraan lain untuk boyongan, terus pakai kaya gitu?,” ujar Andi Rustono saat dikonfirmasi Puskapik.com via telepon, Kamis, 25 Maret 2021.
Seharusnya, kata Andi, ada sinkronisasi dengan pihak aparat sebelum melakukan boyongan. “Di sisi lain pihak Dishub yang juga anak buah bupati melakukan penertiban, tetapi bupati malah melakukan pembiaran, malah justru itu (odong-odong) diikutsertakan,” ujar Andi Rustono.
Ia menilai adanya odong-odong saat bupati boyongan ke rumah dinas kontradiktif dan membuka potensi-potensi konflik di semua lini.
Rencananya, Organda Pemalang bakal menggelar aksi besar-besaran pada 31 Maret 2021 mendatang.
Penulis: Eriko Garda Demokrasi
Editor: Faisal M
Berita Lainnya :
