Tuntut Kasus Upeti BPNT Diusut, Massa Laskar Patih Sampun Bawa Tikus ke DPRD Pemalang
- calendar_month Rab, 31 Mar 2021

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

“Kami berharap minimal orang yang kita maksud bisa terbuka mengeluarkan statmentnya. Kami tidak akan melakukan audiensi ketika yang bersangkutan tidak ada,” ungkapnya.
Terpisah, anggota DPRD, Rois Faisal yang sempat menemui perwakilan aksi menyampaikan, keprihatinannya dengan kejadian tersebut, namun menurutnya, DPRD tetap menjunjung asas praduga tak bersalah.
“Kami akan dorong penegak hukum untuk mengusut tuntas, dalam hal ini pastinya sudah menjadi sanksi sosial bagi yang bersangkutan. Kita harus bijaksana memberi ruang bergerak pihak APH untuk memproses kasus ini,” katanya.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Pemalang, Wasisto menegaskan pihaknya telah menyampaikan kepada pimpinan dewan untuk menindaklanjuti persoalan ini, namun belum ada keputusan.
“Aduan sudah masuk dari 3 lembaga, memang belum ada dari perseorangan. Kami sudah sampaikan ke pimpinan, pimpinan akan mengagendakan rapat dan hasilnya akan kami tindaklanjuti sesuai dengan kapasitas kami sebagai BK,” pungkasnya.
Yang menarik, selain berorasi aksi tersebut diwarnai pertunjukan seni jaran ebeg di depan gedung wakil rakyat Pemalang.
Dugaan pungli program BPNT mencuat setelah beredarnya rekaman percakapan antara seseorang dengan Direktur Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESma) Kecamatan Bodeh, Eko. Dalam rekaman pembicaraan itu, seorang oknum Anggota DPRD Pemalang berinisial FH dan petinggi partai politik disebut-sebut menerima ‘upeti’ ratusan juta rupiah tiap bulan dari hitungan Rp 4.500 untuk tiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
- Penulis: puskapik




























