BKKBN Jateng Mulai Pendataan Keluarga, Ganjar Ikut Terjun Langsung

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ikut melakukan pendataan keluarga di Kelurahan Sekayu, Kota Semarang, Kamis, 1 Maret 2021. FOTO/PUSKAPIK/AM HENDRA

PUSKAPIK.COM, Semarang – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jawa Tengah mulai Kamis, 1 Maret 2021, melakukan program Pendataan Keluarga 2021. Setidaknya ada 11,4 juta keluarga di Jateng akan dicatat dalam program Pendataan Keluarga yang dilakukan serentak nasional tersebut.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Widwiono mengatakan, pendataan keluarga dilakukan lima tahun sekali di seluruh Indonesia untuk mendata semua keluarga. Setiap keluarga ada 53 pertanyaan yang dicatat dalam pendataan.

Widwiono mengatakan, data keluarga berbeda dengan sensus penduduk. Materi pendataan lain dengan sensus penduduk. “Jadi memang fokusnya pada keluarga, tentang informasi keluarga,” kata Widwiono.

Menurutnya, data keluarga tersebut selanjutnya bisa digunakan oleh berbagai dinas dan instansi untuk berbagai keperluan. “Setelah data ini tertabulasi, bisa dipergunakan semua kantor dinas lainnya yang membutuhkan. Misalnya, bisa digunakan Dinas Sosial untuk pemberian bantuan, Dinas Pendidikan untuk mengetahui jumlah siswa di Jateng dan sebagainya,” katanya.

Di Jawa Tengah, akan ada sekitar 8.600 orang petugas pendataan keluarga dikerahkan. Mereka akan mencakup seluruh keluarga di 35 kabupaten/kota. Mereka sebelumnya telah menjalani pelatihan sejak satu bulan lalu, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa, sampai RT/ RW. Dia telah mengecek kerja mereka saat simulasi, petugas telah mampu menjalankan program itu.

Adapun untuk antisipasi pendataan keluarga yang berada di luar kota, pihaknya akan mendata keluarga di mana mereka tinggal pada enam bulan nanti.

Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai pendataan yang dilakukan kepada keluarga yang juga bertujuan untuk mencatat data keluarga yang terkini (update). “Harapannya ini akan menjadi big data yang baik. Sehingga pemerintah akan bisa menyajikan data yang valid,” kata Ganjar saat turun langsung mendata keluarga, di Kelurahan Sekayu, Semarang.

Dia mengimbau warga bisa membantu dalam pendataan itu. Petugas pendataan yang turun ke warga juga wajib dilengkapi identitas yang lengkap, agar tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan warga. “Siapkan data dengan baik, berikan data terakhir agar seluruh pencatatan, pendataan ini betul-betul baik,” katanya.

Sebagai informasi, Pendataan Keluarga tahun 2021 yang dilakukan BKKBN dilaksanakana 1 April-31 Mei. Pendataan dilakukan untuk validasi data sebagai dasar bagi pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan peningkatan dan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.

Yang menarik, ada dua keluarga di Kelurahan Pindrikan Lor dan Sekayu, Semarang Tengah yang didata langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis pagi, 1 Maret 2021.

“Pak Bu, selamat pagi. Nuwun sewu saya datang untuk mendata keluarga panjenengan, njih,” kata Ganjar di rumah keluarga Afianto di Jalan Bima, Pindrikan Lor yang akan didatanya.

Saat mendata, Ganjar menanyakan sejumlah pertanyaan yang sudah tercantum dalam daftar dari BKKBN. Sesekali Ganjar melontarkan candaan dari daftar pertanyaan yang ada.

Penulis: AM Hendra
Editor: Faisal M

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!