PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Ada berbagai metode yang dilakukan dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya anak-anak, salah satunya melalui kegiatan bercerita. Kegiatan tersebut umumnya juga dijadikan sebagai salah satu wadah nguri-uri budaya lokal. Sebab, konten lokal atau cerita rakyat yang biasanya disampaikan mengandung norma-norma seperti agama, sopan santun, kegotong-royongan, dan saling mambantu.
“Memang tema tersebut sesuai dengan arahan tingkat nasional dan provinsi. Di samping itu, melalui cerita rakyat atau konten lokal selain mendorong anak untuk melestarikan dan bangga terhadap budaya lokal, juga dapat mendorong perkembangan kognitif anak,” kata Kepala Seksi Akuisisi Pengolahan, Layanan Pustaka Dinarpus Kota Pekalongan Junaenah saat ditemui dalam kegiatan Audisi Lomba Bertutur/Bercerita Tahun 2021 Tingkat Kota Pekalongan, Senin, 5 April 2021.
Junaenah menyampaikan bahwa sebanyak 66 peserta yang berasal dari peserta didik SD/MI se-Kota Pekalongan mengikuti kegiatan yang berlangsung selama empat hari, 5-8 April.
Baca Juga
Menurutnya, dalam audisi Lomba Bertutur akan diambil enam terbaik dari 66 peserta untuk masuk ke tahap grandfinal. Tahap grandfinal akan dilaksanakan pada Minggu, 11 April 2021, dan disiarkan secara live melalui Batik TV.
“Bagi peserta yang masuk dalam grandfinal, sebelumnya akan kami berikan pembekalan berupa workshop dan teknikal meeting, sehingga pada pelaksanaan grandfinal nantinya sesuai dengan juknis yang ada di tingkat provinsi dan nasional,” katanya.
Salah satu peserta, Zanira Aviani, perwakilan MSI 11 Nurul Islam Pekalongan mengaku senang dan sempat grogi saat unjuk bakat. Siswa yang duduk di bangku kelas IV MI tersebut optimistis bisa masuk grandfinal dan memperoleh juara I.
“Tadi sempet grogi, tapi sekarang sudah lega dan senang. Latihannya sekitar dua minggu untuk membaca sampai menghafal. Tadi menampilkan cerita asal usul Bumirejo,” katanya.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M
Baca Juga