Kota Semarang Tak Terbendung di Popda Virtual Jateng 2021

Penjurian cabor Silat POPDA secara virtual di Hotel HaKa Semarang, Sabtu, 10 April 2021. FOTO/PUSKAPIK/ISMOE

PUSKAPIK.COM, Semarang – Kota Semarang berjaya dengan mengantongi medali emas terbanyak di Pekan Olahraga Pelajar (Popda) Jawa Tengah yang digelar secara virtual 7-10 April 2021. Dari 59 medali emas yang diperebutkan, tuan rumah berada di urutan pertama dengan capaian 19 emas, 5 perak dan 4 perunggu. Semarang unggul dalam klasemen medali, salah satunya disumbangkan oleh cabang wushu taolu yang meraup tujuh medali emas.

Posisi kedua Popda Virtual ditempati Kabupaten Pati dengan 9 emas, 2 perak dan 3 perunggu, disusul Kota Surakarta (5-7-5). Urutan keempat dan kelima, Kabupaten Temanggung (5-2-4) dan Banyumas (4-4-8).

Meskipun Semarang mengemas terbanyak Popda Virtual, namun penentuan siapa yang bakal juara umum Popda Jateng 2021, akan ditentukan pada penyelenggaraan Popda non-virtual pada September atau Oktober mendatang.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Cabang wushu memang jadi primadona Semarang menjadi juara umum dengan tujuh emas. Ketujuh emas diraih dari nomor chang quang putra atas nama Melverin Liang Alianto, chang quan putri (Calla Artia Darmadi), nan quan + nan gun putra (Jonathan Alexander Arianto Juwana), taiji quan + taiji jian putri (Angelica Calista Putri Julianto), dao shu + gun shu putra (Valiant Imanuel Anvyno) dan dao shu + gun shu putri (Leony Chandra Wiredjo). Di cabang pencak silat yang penjuriannya dilakukan di Hotel HaKa Semarang, hanya mampu meraih satu perunggu di nomor tunggal putra (Muhammad Abdul Basits). Emas tunggal putra dipegang Muhamad Toha (Sukoharjo) dan perak Anaga Bintang Leo Syaifulloh (Wonogiri). Juara umum pencak silat adalah Wonogiri (2-1-0), disusul Boyolali (1-1-1) dan Sukoharjo (1-0-0).

Kepala Disporapar Jateng Sinoeng Noegroho Rachmadi menyatakan rasa syukurnya penyelenggaraan Popda Virtual berlangsung baik dan lancar, sejak pembukaan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sejak 7 April lalu.

”Tentu kami terus introspeksi untuk memperbaiki yangg masih kurang dan mengevaluasinya guna menyusun langkah-langkah tepat ke depannya,” kata Sinoeng di Semarang, Sabtu, 10 April 2021.

Menurutnya, perhelatan Popda Jateng 2021 secara hybrid yakni gabungan antara virtual dan nonvirtual direspons sangat baik oleh Kemenpora RI dan bisa dijadikan benchmarch bagi provinsi lainnya di Indonesia, karena baru Jateng yang melaksanakan Popda seperti ini di tengah-tengah pandemi Covid-19.

”Kami mengucapkan terima kasih dan respek kepada Pengprov Cabor yang melombakan nomor virtual, termasuk jerih payah wasit dalam menilai setiap penampilan melalui screen monitor,” tambahnya.

Sedangkan untuk Popda lanjutan nonvirtual akan dihelat sekitar September atau Oktober sesuai dengan perkembangan pandemi Covid di Jateng serta memperhatikan betul rekomendasi Gugus Tugas Covid-19 Jateng.

“Tanpa rekomendasi dari Gugus Tugas Covid, kami tidak akan melaksanakan. Maka penerapan Prokes akan sangat ketat, antara lain pemeriksaan atlet dan ofisial dengan alat deteksi G-Nose yang bekerja sama dengan UGM Yogyakarta,” katanya.

Pelaksanaan pertandingan tanpa penonton. Pembatasan jumlah orang yang masuk di venue maksimal 50 orang di setiap pertandingan (sudah termasuk panitia, wasit dan ofisial)

Selain itu, diberikan jeda waktu 1 – 1,5 jam antar sesi pertandingan guna dilakukan disinfektanisasi lapangan dan peralatan

”Mohon doanya semoga pandemi Covid-19 di Jateng segera surut dan kita bisa memaksimalkan even pertandingan Popda 2021 lanjutan Non virtual Septembe-Oktober nanti,” katanya.

Penulis: Ismoe
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!