Larangan Mudik Dimulai, Tapi Pintu Masuk Jateng Masih Bebas

PUSKAPIK.COM, Brebes – Jumlah kendaraan masuk Jateng melalui tol, Jumat 23 April 2021 hari ini, terpantau menurun sedangkan di pantura justru sebaliknya. Sejak diberlakukan larangan mudik pada 22 April kemarin, tiga pintu masuk Jawa Tengah di Brebes, masih bebas keluar masuk kendaraan.

Sehari setelah diberlakukan larangan mudik, belum diterapkan penyekatan di tiga titik masuk Jawa Tengah di Brebes. Tiga titik masuk itu masing masing Jalur Bojongsari Losari, Eksit Tol Pejagan dan jalur pantura Desa Kecipir Losari.

Jumat siang pukul 13.00 di jalur pantura Desa Kecipir, belum tampak ada penyekatan. Semua kendaraan dari barat, dibiarkan bebas masuk Jawa Tengah di jalur ini.

Masih di jalur pantura, tepatnya perbatasan Cisanggarung, sudah ada petugas kesehatan yang berjaga di Pos Polisi Cisanggarung Losari. Namun hingga hari ini, di pos ini tidak ada penyekatan terhadap kendaraan pemudik. Demikin pula di Eksit Tol Pejagan, dan Bojongsari, semuanya belum dilakukan penyekatan.

Kepala Dinas Perhubungan Brebes, Johari, saat dihubungi menyebut hari ini memang belum dimulai penyekatan. Hal ini karena masih dalam tahap persiapan.

“Memang belum karena masih persiapan. Ini saya juga habis mengantar tamu yang akan membuka posko di Tol Pejagan,” ujarnya.

Adanya larangan mudik sejak 22 April kemarin, telah berpengaruh pada kondisi lalu lintas baik di ruas tol maupun pantura. Pantauan hari ini, lalu lintas kendaraan di jalur ini tampak mengalami peningkatan. Tidak sedikit mobil dan motor dengan plat Jakarta terlihat menuju ke arah timur.

Sementara di ruas tol, lalu lintas justru mengalami penurunan di banding hari biasanya. Data PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR) menyebutkan, per tanggal 22 April atau di hari pertama pemberlakuan larangan mudik, volume kendaraan di ruas tol tercatat hanya 15.000 unit. Padahal saat kondisi normal jumlahnya mencapai 19.000-20.000 unit. Penurunan paling paling tinggi terjadi untuk jenis kendaraan golongan I atau mobil pribadi. Yakni, dari 15.000-16.000 unit saat normal turun menjadi 12.000 unit.

“Ya arus lalu lintas di dalam tol kita ini sekarang turun sekitar 20-25 persen, dibanding kondisi normal. Ini khususnya terjadi untuk kendaraan golongan I,” ujar Kepala Cabang PT PPTR, Ian Dwianto melalui saluran telepon.

Menurut dia, pada mudik tahun 2020 lalu, kondisinya lebih parah. Bahkan, jumlah kendaraan yang melintas di tol mengalami titik terendah pada H-7 Lebaran. Yakni, rata-rata hanya 3.000 unit per hari. Hal itu karena tahun 2020 juga ada kebijakan larangan mudik.

“Atas keadaan ini, kami tetap optimistis karena diprediksikan volume kendaraan di tol akan meningkat pada awal Mei nanti. Alasannya, masyarakat akan memanfaatkan waktu sebelum larangan mudik diperketat. Kalau 22 April itu kan larangan mudik dengan syarat tertentu. Artinya, pemudik yang melakukan perjalanan harus mengantongi surat negatif COVID-19. Namun mulai 6 Mei mudik dilarang sama sekali,” paparnya.

Sementara itu, Pemkab Brebes kini sudah menyiapkan langkah langkah antisipasi mencegah penularan virus melalui para pemudik. Pemkab akan memaksimalkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang diterapkan di setiap desa.

Bagi pemudik warga Brebes yang pulang kampung, akan diawasi melalui Satgas COVID-19 di masing-masing desa. Caranya dengan memaksimalkan posko PPKM Mikro yang sudah berjalan.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!