Dinkes Pemalang: Pancaroba, Jangan Lengah, Awas Demam Berdarah

Surip, Kepala seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, saat ditemui Puskapik.com di ruang kerjanya, Kamis 29 April 2021.FOTO/PUSKAPIK/ERIKO GARDA DEMOKRASI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Peralihan musim, dari penghujan menuju Kemarau, menjadi waktu potensial nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Meski jumlah kasus masih terbilang kecil, masyarakat tetap diminta waspada, melakukan pembasmian sarang nyamuk.

Itu disampaikan Surip, Kepala seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, saat ditemui puskapik.com di ruang kerjanya, Kamis 29 April 2021.

“Biasanya seperti itu pergantian musim, ini kan baru beberapa bulan, ke depan kita belum tahu,” tutur Surip.

Daerah pantura menjadi wilayah yang endemis untuk bekembang biak nyamuk Aedes Aegypti, karena faktor suhu udara.

Tahun 2021 ini, hingga minggu ke-16, sudah ada 3 kasus DBD dengan penderita perempuan, di wilayah Kecamatan Taman.

Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun 2020 lalu, dengan 7 kasus di minggu 16. Terjadinya penurunan itu, menurut Sulis, karena masyarakat sudah mulai sadar untuk membasmi sarang nyamuk.

“Walaupun angka ini tergolong kecil, tapi kita tetap terus waspada, ini kan baru awal, ya mudah-mudahan harapannya tetap enggak banyak kasusnya,” jelas Surip.

Dalam upaya antisipasi pekembangan nyamuk itu, kata Surip, masyarakat diimbau untuk melakukan 3 M (Menguras, Menutup, Mendaur ulang).

“Seperti menguras bak mandi, dan menutup, kemudian mendaur ulang barang-barang bekas. Itu yang efektif, karena kalau kita kendalikan sejak jentiknya kan nyamuk dewasa enggak ada,” tandas Surip.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor: Amin Nurrokhman

 

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!