Ini Data Kasus HIV/AIDS di Pemalang dari Tahun ke Tahun

Surip, Kepala seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, saat ditemui Puskapik.com di ruang kerjanya, Kamis 29 April 2021.FOTO/PUSKAPIK/ERIKO GARDA DEMOKRASI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Jumlah penambahan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pemalang awal tahun 2021 ini masih tergolong normal. Dari tahun 1993 hingga 2020, ledakan kasus terjadi pada tahun 2019, Dinkes terus melakukan penyuluhan dan pengobatan.

Diungkapkan Surip, Kepala seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pemalang.

Awal tahun 2021 ini, pada bulan Januari-Februari sudah ditemukan 14 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pemalang. Jumlah kasus itu, menurut Surip, masih normal.

“Penyebabnya perilaku seks berisiko. Ya dimana ada tempat-tempat yang rawan perilaku seks berisiko (prostitusi) ya disitu banyak kasus, mobilitas penduduk juga pengaruh,” jelas Surip, Kamis 29 April 2021.

Meski penularan virus HIV/AIDS juga bisa melalui jarum suntik, tutur Surip, Dinkes Pemalang jarang menemukan kasus tersebut, bahkan hampir tidak ada. Mayoritas, akibat perilaku seks berisiko atau heterosexual.

Tahun 2020 lalu, total ada 125 kasus HIV/AIDS yang ditemukan, 42 kasus diantaranya akibat heterosexual.

“Untuk tahun 2020 usia yang paling banyak usia 14 sampai 45 tahun. Yang termuda kurang dari 1 tahun juga ada, dia tertular dari orang tuanya,” kata Surip.

Sebagian besar, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pemalang ditemukan di wilayah kota atau pantura.

“Yang paling banyak itu Kecamatan Pemalang. Dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2020, itu 191 kasus,” jelas Surip.

Sejak tahun 1993 sampai dengan tahun 2020, ungkap Surip, jumlah kasus tertinggi terjadi di tahun 2019, dengan jumlah 143 kasus.

“Kita melakukan penyuluhan-penyuluhan melalui Puskesmas, agar masyarakat menghindari seks berisiko. Bagi mereka-mereka yang sudah terjangkit, ya berperilaku seks yang aman, seperti menggunakan kondom,” papar Sulis.

Tak hanya itu, pengobatan juga dilakukan melalui Pelayanan dan Dukungan Pengobatan (PDP). Layanan penyuluhan dan pengobatan itu, ada di RSUD Dr M Ashari dan Puskesmas.

“Kita juga melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah, melalui promosi kesehatan, bagaimana bahaya HIV/AIDS. Tapi karena ini sekolah libur, ya kita penyuluhan lewat radio,” tandas Surip.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor: Amin Nurrokhman

 

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!