Dilarang Mudik, Ratusan Kendaraan di Pantura Diputar Balik

PUSKAPIK.COM, Brebes – Kendaraan para perantau diputar balik saat akan mudik ke kampung halaman. Ratusan kendaraan yang melintas di jalur pantura Brebes, diputar balik saat terkena razia penyekatan.

Sejak dimulai penyekatan hingga sekitar pukul 04.00 WIB, petugas penyekatan di pos Kecipir Losari telah memutar balik 329 kendaraan. Hasil pengamatan petugas, mereka bisa disimpulkan sebagai pemudik yang akan pulang kampung.

“Dari penyekatan di hari pertama larangan mudik ini ada 329 yang kami tindak. Semuanya kita sarankan untuk putar balik,” ungkap Kapos Penyekatan Pos Kecipir, Ipda Rizky Renandi Putra, Kamis 6 Mei 2021.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Dijelaskannya, 329 kendaraan yang diputar balik tersebut terdiri dari lima kendaraan yang diduga trevel, tujuh kendaraan pribadi dan 317 sepeda motor.

“Sejak Kamis dini hari kami melakukan penyekatan di jalur pantura Desa Kecipir. Penyekatan dilakukan sejak pukul 00.00 WIB hingga sahur dan telah memutar balik ratusan kendaraan pemudik,” sambungnya.

Sejak diberlakukan larangan mudik, kegiatan penyekatan dilakukan secara terus menerus siang maupun malam. Penyekatan ini melibatkan pula unsur TNI, Dishub, Satpol PP dan unsur lain.

Kendaraan penumpang dan roda dua yang melintas di pos ini wajib menjalani pemeriksaan. Pemudik harus menunjukan surat keterangan sehat serta diperiksa suhu badanya.

Tidak hanya dini hari tadi, pihaknya kembali melakukan penyekatan saat pagi harinya. Bekerjasama dengan TNI-Polri dan dibantu petugas kesehatan, Kamis pagi pihaknya melakukan penyekatan di Pos Penyekatan Kecipir.

“Selama penyekatan ini, kami bekerjasama dengan TNI dan tim kesehatan untuk melakukan pengecekan kepada pemudik. Pengecekan yang dilakukan yakni, memeriksa kelengkapan surat-surat. Di mana, setiap pemudik akan diminta surat keterangan sehat (bebas Covid-19. Serta memeriksa suhu badan pemudik,” lanjutnya.

Sebelumnya, dalam tinjauannya ke Pos Penyekatan Pejagan dan Kecipir, Gubernur Ganjar Pranowo beberapa hari yang lalu meminta kepada seluruh kabupaten/kota di Jateng untuk mempersiapkan segala sesuatunya dalam mengantisipasi warganya yang nekat mudik. Salah satunya yakni, pemerintah daerah harus menyiapkan rumah isolasi bagi warga yang nekat mudik.

“(Meminta warga untuk tidak mudik)Tidak mudah, tapi, kiya punya pengalaman pada tahun lalu. Karenanya sosialsiasi daerah lebih penting kepada masyarakat untuk mematuhi aturan pemerintah agar tidak mudik,” ujarnya.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

 

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!