Dinkes Brebes Tracing 8 Warga yang Bongkar Peti Jenazah Covid-19

PUSKAPIK.COM, Brebes – Masih saja terjadi, warga membongkar paksa peti jenzah pasien Covid-19. Dinas Kesehatan Brebes, melakukan tracing terhadap sejumlah warga Desa Bangbayang, Kecamatan Bantarkawung, Bebes, yang membongkar paksa peti mati jenazah COVID-19. Peristiwa itu terjadi saat akan dilakukan pemakaman jenazah pasien corona.

Ada delapan warga yang diidentifikasi sebagai pelaku pembongkar peti jenazah COVID-19. Empat orang bertindak sebagai pembuka peti dan empat lainya memandikan serta menguburkan jenazah.

“Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Bantarkawung sudah melakukan tracing dan pemantauan terhadap delapan orang ini. Mereka itu yang melakukan pembongkaran peti jenazah pasien COVID-19 dan memandikan sampai mengburkan,” ujar Imam Budi Santoso, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Brebes, Selasa 18 Mei 2021.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Imam Budi Santoso menambahkan, kejadian pembongkaran peti ini terjadi pada Kamis, 13 Mei lalu, bertepatan pada hari raya Idul Fitri. Seorang warga desa bernama Aisyah (50) meninggal dunia akibat corona di RSUD Margono Purwokerto.

Kabar kematian ini diterima Rabu dinihari sekitar jam 02.30 WIB. Imam menjelaskan, beberapa jam kemudian, pukul 05.30 mobil jenazah sudah sampai ke lokasi pemakaman.

Jenazah ini kemudian diserah terimakan ke petugas yang mengurus kematian (lebe) dan langsung disholati. Selesai disholati, keluarga pasien mempersilakan lebe, anggota satgas dan petugas puskesmas untuk pulang agar bisa mengikuti sholat ied.

“Setelah disholati, keluarga meminta semua petugas pulang agar bisa ikut sholat ied. Untuk pemakaman akan diurus anggota keluarga, karena ada yang bisa memasukkan ke liang lahat dan memimpin doa,” beber Imam.

Namun yang terjadi di luar dugaan. Setelah petugas pulang, peti mati dibongkar dan jenazahnya dikeluarkan. Mereka memandikan ulang dan kemudian menguburkannya.

“Jenazah ini ternyata dibongkar paksa dan dimandikan lagi terus dikuburkan sendiri sama warga,” tandasnya.

Setelah kejadian ini, dinas kesehatan langsung melakukan tracing. Delapan orang ini diperiksa menggunakan metode rapid antigen.

“Hasilnya sementara negatif. Tapi mereka akan terus dipantau. Karena masih masa inkubasi,” pungkasnya.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

 

 

 

 

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!