Kasus DBD di Kota Tegal Terus Menurun

Kasus DBD di Kota Tegal masih terkendali hingga 20 Mei 2021. FOTO/PUSKAPIK

PUSKAPIK.COM, Tegal – Berbeda dengan Covid-19 yang cenderung meningkat, kasus demam berdarah dangue (DBD) di Kota Tegal masih terkendali hingga 20 Mei 2021.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal, dr Sri Primawati, saat ditemui di kantornya, Kamis, 20 Mei 2021, mengatakan, kasus DBD cenderung menurun. Tercatat sejak Januari 2021 baru ada 15 kasus.

“Sesuai kelompok umur, dari 15 kasus tersebut rata-rata berusia 5-14 tahun. Jumlah itu tersebar di sembilan kelurahan, dari tiga kecamatan yang ada di Kota Tegal,” kata dr Prima kepada awak media.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Kesembilan kelurahan tersebut, kata Prima, meliputi Kelurahan Mangkukusuman, Mintaragen, Panggung dan Slerok, Kecamatan Tegal Timur. Kemudian Kelurahan Bandung, Tunon dan Kalinyamat Wetan, Kecamatan Tegal Selatan, serta Kelurahan Margadana dan Kelurahan Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana.

“Trennya menurun jika dibanding tahun lalu pada periode yang sama dan tidak ada angka kematiannya juga. Kita sudah memprediksi akan hal ini dengan melihat dari siklus lima tahunan dan perubahan iklim, terutama masa pancaroba,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan upaya untuk menekan kasus DBD. Di antaranya dengan menggelar Lomba Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersama Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di setiap kelurahan.

Tak hanya itu, Dinkes juga melakukan abatisasi serta PSN pada saat terjadi kasus, serta pemasangan ovitrap di 14 kelurahan sentinel DBD (surveilens vektor). Termasuk pelaksanaan fogging focus terhadap wilayah yang melaporkan adanya kasus.

“Kita terus bergerak memberdayakan masyarakat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas. Dengan begitu, wawasan kesehatan lingkungan mereka akan terbangun,” katanya.

Sementara itu, Prima mengungkapkan, dalam kurun waktu lima tahun kasus DBD di Kota Tegal cenderung mengalami penurunan sejak lima tahun lalu. Di mana pada 2016 tercatat ada 131 kasus, 2017 terdapat 79 kasus, 2018 ada enam kasus, 2019 ada 90 kasus, dan 2020 terdapat 59 kasus.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!