Terminal Wisata Kampung Jati Pegongsoran Pemalang Segera Terwujud

Destinasi wisata baru 'Terminal Wisata Kampung Jati' di Jalan Raya Pengongsoran, Kecamatan/Kabupaten Pemalang akan segera terwujud dalam waktu dekat ini. FOTO/PUSKAPIK/DEDI MUHSONI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Destinasi wisata baru yang disebut ‘Terminal Wisata Kampung Jati’ di Jalan Raya Pengongsoran, Kecamatan/Kabupaten Pemalang akan segera terwujud dalam waktu dekat ini. Lalu seperti apa destinasi wisata yang akan menjadi kebanggaan wong Pemalang tersebut?

Lahan puluhan hektare yang berada di Jalan Raya Pegongsoran menuju ke Bantarbolang itu merupakan milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (PKH) Kabupaten Pemalang. Dengan Kerja Sama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan pihak ketiga (investor) lahan tersebut akan disulap menjadi destinasi wisata.

Puskapik.com pun mencoba melihat langsung seperti apa destinasi wisata yang disebut Terminal Wisata Kampung Jati itu?

Insiator Terminal Wisata Kampung Jati,
Taufik Hidayatullah yang merupakan tokoh masyarakat Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Senin, 24 Mei 2021 mengatakan, lahan puluhan hektare milik Perum Perhutani PKH Kabupaten Pemalang telah sepakat bekerja sama dengan LMDH untuk mendongkrak penghasilan masyarakat yang mengandalkan hutan.

Dikatakan Taufik, Terminal Wisata Kampung Jati ini akan dilengkapi agrowisata seperti tanaman durian dan tanaman kelengkeng. Saat ini proses penanaman sudah berlangsung 1 tahun dan pohon tersebut sebagian sudah mulai berbuah.

“Proses siap panen untuk agrowisata baru akan siap pada 2 atau 3 tahun mendatang, dan wisatawan nantinya boleh memetik sendiri dan bisa langsung dimakan dikebun,” ujar Taufik.

Selain kebun durian dan kelengkeng, sarana wisata lainnya yaitu wisatawan bisa berkuda mengelilingi kebun dan bisa juga menyewa menggunakan motor roda 4 atau biasa disebut motor ATV. Selain itu, sebelum masuk ke area kebun terdapat wisata kuliner yang berjejer dari mulai makanan dan oleh-oleh.

Karena ini disebut Terminal Wisata Kampung Jati, lanjut Taufik, maka akan dibangun hotel pada sisi utara untuk menunjang tamu yang akan bermalam.

“Alhamdulillah, proyek ini telah didukung oleh pemerintah kabupaten Pemalang sebagai bagian dari visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pemalang Agung-Mansur. Dan yang paling penting dapat menyejahterakan masyarakat sekitar hutan agar tidak ketergantungan dari hutan itu sendiri,” katanya.

Menurut Taufik, proses pembangunan destinasi wisata besar ini dibutuhkan waktu yang tidak singkat. Sebab proses pertumbuhan pohon durian jenis Musang King dan Bawor memerlukan perawatan yang baik agar menghasilkan baik juga.

“Kami pengelola telah melakukan proses penataan dan memasang instalasi air untuk penyiraman pohon sehingga diperlukan paling sedikit 4 sumur bor yang dilengkapi tandon air,” kata Taufik.

Kontributor: Dedi Muhsoni
Editor: Faisal M

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!