Waspadai Varian Baru Covid-19, Pemkot Pekalongan Perketat Mobilitas Warga

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengikuti video conference bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait Rapat Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah Minggu ke-20 Tahun 2021 secara daring di Ruang Kresna Setda Kota Pekalongan, Senin siang, 24 Mei 2021. FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Kota Pekalongan – Pemkot Pekalongan mewaspadai persebaran virus corona varian India atau B.1.617 yang sudah masuk Cilacap, Jawa Tengah. Hal itu menyusul hasil tes Whole Genome sequencing (WGS) yang dilakukan terhadap 13 anak buah kapal berkewarganegaraan Filipina yang melakukan bongkar muat di Cilacap menunjukkan mereka terkonfirmasi Covid-19 varian dari India itu. Virus itu kemudian menular kepada 47 tenaga kesehatan yang merawatnya.

Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid mengatakan, pihaknya terus memantau dan memperketat mobilitas masyarakat dengan melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di segala sektor baik sektor wisata, sektor hiburan, sektor ekonomi, dan sebagainya.

“Kita akan pilah-pilah kegiatan dan izin-izin dari warga Kota Pekalongan mana yang boleh dan tidak. Adanya varian virus baru tetap kita antisipasi dan pantau terus, mudah-mudahan jangan sampai masuk ke Kota Pekalongan. Pasalnya, varian virus baru dari India ini penularannya lebih cepat dan gejalanya lebih berat,” ungkap Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan usai mengikuti kegiatan video conference bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait Rapat Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah Minggu ke-20 Tahun 2021 secara daring di Ruang Kresna Setda Kota Pekalongan, Senin siang, 24 Mei 2021.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Aaf menyebutkan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan usai libur Lebaran masih dalam kategori paling rendah dibandingkan kabupaten/kota di Jawa Tengah lainnya. Ada penambahan sekitar 28 orang terkonfirmasi positif menjelang Lebaran, sehingga totalnya kini menjadi 48 orang.

“Tetap harus kita perketat karena di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti di daerah Kudus dan Cilacap, Banyumas, dan lain-lain ini kasusnya memang yang paling tinggi. Alhamdulillah gedung isolasi untuk karantina pasien Covid-19 yang disiapkan Pemkot Pekalongan di Gedung Diklat saat ini hanya tinggal 1 orang. Harapannya, virus varian baru ini tidak sampai masuk ke Kota Pekalongan,” kata Aaf.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan kepada kepala daerah untuk mewaspadai munculnya varian baru Covid-19 B.1617.2 yang berasal dari India. Selain itu, Ganjar menekankan warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal itu menyusul, banyaknya kasus Covid-19 yang berasal dari klaster keluarga.

“Ada tren peningkatan kasus harian yang ada di sini sampai minggu ke-20. Ini akibat liburan mudik atau yang nekat mudik. Proporsi klaster terbesar itu keluarga sebesar 62,4%. Ini kita hati-hati betul. Lapas sebesar 18,7%, dan klaster agama 11,5%. Puncak balik Lebaran kemarin terjadi di 18 Mei, tercatat 48.754 orang pemudik di Jawa Tengah,” katanya.

Ganjar juga mengingatkan warga tidak abai protokol kesehatan. Sebab, usai dua minggu lebaran, ada tren peningkatan kasus Covid-19.

“Hari ini kita betul-betul lagi melihat hitungan 14 hari setelah masyarakat datang ke sini, dan ini nyata. Maka, butuh bantuan dan partisipasi masyarakat . Lalu, ada pelanggaran protokol kesehatan kita koordinasikan agar penegak hukum tidak ragu kalau ada event yang di-create dan menimbulkan kerumunan, kalau tidak bisa diperingatkan maka tutup,” kataGanjar.

Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!